Anies Baswedan: Sejak COVID-19 masih dianggap enteng, kami di DKI Jakarta sudah menganggap ini sebagai masalah serius
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ahad (24/1/2021), mengunjungi RSUD Cengkareng yang punya 80 ICU.
Harus diakui Jakarta menjadi provinsi paling cepat merespons pandemi COVID-19. Sejak kasus ini muncul pada 2 Maret menginfeksi 2 warga Depok, Anies sudah melarang ASN Pemprov DKI untuk bersalaman atau interaksi fisik.
Bukti kesiapan itu juga ditunjukkan Gubernur DKI Anies Baswedan dengan menyiapkan rumah sakit rujukan COVID-19, salah satunya RSUD Cengkareng.
"Di awal pandemi, DKI telah tetapkan RSUD Cengkareng ini sebagai RS khusus COVID-19. Kapasitas dikembangkan dengan amat cepat. Kita menyadari, dengan belajar dari sejarah dan pengalaman kota lain di dunia, bahwa pandemi tidak pernah sebentar, serta memerlukan stamina panjang," ucap Anies melalui Instagram usai meninjau RSUD Cengkareng, Minggu (24/1).
Berikut tulisan lengkap Anies Baswedan di akun Instagramnya:
InsyaAllah, DKI Jakarta Tidak Pernah Lelah. Kami selalu serius, dalam menangani masalah COVID-19 ini. Keseriusan itu diwujudkan dengan konsistensi kebijakan, dan peningkatan kemampuan: Testing, Tracing, dan Isolasi-Treatment.
Kemampuan itu disertai dengan sikap transparansi, keterbukaan dan selalu merujuk pada ilmu pengetahuan. Itu adalah prinsip penanganan COVID-19 di DKI.
Sejak COVID-19 masih dianggap enteng, di awal 2020, kami di DKI Jakarta sudah menganggap ini sebagai masalah serius. Di saat sebagian mengira ini urusan pendek yang akan cepat selesai, kami di DKI Jakarta sudah bersiap utk menghadapi masalah ini sebagai urusan yang panjang.
RSUD Cengkareng ada contohnya. Di awal pandemi, DKI telah tetapkan RSUD Cengkareng ini sebagai RS khusus COVID-19. Kapasitas dikembangkan dengan amat cepat. Kita menyadari, dengan belajar dari sejarah dan pengalaman kota lain di dunia, bahwa pandemi tidak pernah sebentar, serta memerlukan stamina panjang.
Semangat itu nampak di RSUD Cengkareng, salah satu rujukan Covid milik Pemprov DKI dengan daya tampung paling besar. Rumah Sakit ini memilki 80 ICU dan 240 ruang rawat isolasi non ICU.
Rumah sakit ini terus menambah kapasitas ICU dan tempat tidur isolasi. Ini berarti juga menambah jumlah tenaga medis, peralatan kesehatan juga obat-obatan.
Tenaga kesehatan itu bekerja merawat pasien COVID-19. Mereka bekerja tanpa kenal lelah, baik memonitor semua melalui CCTV dan ruang kontrol maupun merawat langsung dari kamar ke kamar dengan menggunakan APD lengkap.
Meski bekerja keras di tengah pandemi, di balik masker, wajah mereka tetap bersemangat dan penuh senyum, seolah mengirimkan pesan optimisme kepada pasien yang mereka rawat : InsyaAllah kalian sembuh dan bisa pulang kembali ke rumah bertemu keluarga!
Para tenaga kesehatan ini adalah benteng pertahanan terakhir, jumlah mereka tak sebanyak orang-orang yang terinfeksi. Jangan biarkan benteng ini roboh karena hadirnya gelombang pasien COVID-19 yang makin banyak.
Kita semua bisa membantu mereka agar jangan ada lagi warga yang harus dirawat di sini. Pastikan diri kita, keluarga dan orang-orang di lingkungan kita menjaga dengan ketat protokol kesehatan. Jangan lelah menggunakan masker, jangan abai menjaga jarak, dan jangan malas mencuci tangan.
Kita jaga semua, Kita Jaga Jakarta.
Jakarta, 24 Januari 2021
(Anies Baswedan)