25 Tahun Selalu Kebanjiran, Warga Cipinang Melayu Berterimakasih Kepada Anies dan Pemprov DKI, Tahun Ini Bebas Banjir
[PORTAL-ISLAM] JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Selasa (9/2/2021) malam.
Anies yang masih mengenakan seragam dinas itu tampak berbincang dengan jajarannya terkait kondisi air di Kali Sunter, RW 03 dan RW 04 Cipinang Melayu, termasuk antisipasi agar air Kali Sunter tak masuk ke permukiman warga sekitar.
Usai meninjau, Anies sempat bertemu dengan perwakilan warga setempat. Salah seorang warga menyebut tempat tinggalnya kini sudah lagi tak terendam banjir setelah 25 tahun berkat upaya Pemprov DKI yang dipimpin Gubernur Anies Baswedan.
"Saya merasakan hasil kerja keras beliau-beliau ini, hadiah tahun ini tidak kebanjiran, (setelah) 25 tahun kami menunggu," ujar warga tersebut.
[Video - Testimoni Warga]
Alhamdulillah satu demi satu diselesaikan... Ada yg sdh tuntas ada yg masih dalam proses. Smg menjadi berkah. pic.twitter.com/JG0D2VcEsV
— Geisz Chalifah (@GeiszChalifah) February 9, 2021
Gubernur Anies menanggapi, wilayah tersebut selama musim penghujan kerap terendam banjir hingga 3 meter. Atas izin Allah SWT ikhtiar untuk mencegah banjir bisa direalisasikan.
"Atas izin Allah SWT ikhtiar itu dimudahkan. Kita semua patut bersyukur karena warga kawasan RW 04 dan RW 03 Cipinang Melayu bisa merasakan musim penghujan tanpa kebanjiran. Tempat ini untuk setiap musim hujan selalu terendam," kata Anies Baswedan.
Anies menguraikan upaya-upaya yang telah dilakukan Pemprov DKI mengatasi banjir.
"Alhamdulillah tahun ini dapat kembali mengunjungi RW 04 kelurahan Cipinang Melayu. Kampung yang dilewati Kali Sunter ini biasanya kalau musim hujan akan terjadi banjir yang amat tinggi, bahkan tahun lalu terendam sampai 3 meter. Tapi pada musim penghujan kali ini tak diterjang banjir."
"Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta berupaya keras menanggulangi banjir di Kampung Cipinang Melayu ini. Kita memberikan perhatian dan penanganan menyeluruh dari hulu Kali Sunter yang kerap kali menjadi penyebab utama dari luapan air ke kampung tersebut."
"Jajaran Pemprov DKI melakukan kegiatan Gerebek Lumpur dengan mengerahkan 15 eskavator di tanggul-tanggul dekat aliran Kali Sunter dan membuat sodetan sehingga debit air yang mengalir di Kali Sunter menjadi lebih terkendali."
"Di sisi selatan Jakarta Timur Waduk Rangon dan Waduk Tiu dikeruk lalu kemudian disiapkan sodetan khusus sehingga air Kali Sunter dialirkan dan ditahan di waduk, baru mengalir ke sini dengan volume debit yang lebih terkontrol."
Demikian papar Anies seperti dilihat di postingan akun IG-nya.