BERHALA
BERHALA
Kafir Quraisy bukan tak percaya akan keberadaan Allah Ta'ala. Mereka sangat percaya bahwa Allah adalah Sang Pencipta. Hanya saja, mereka merasa tak bisa bertuhan tanpa hubal, lata, uzza, atau lainnya.
Menurut mereka; hubal, lata, dan uzza tidak bertentangan dengan Allah Ta'ala. Para berhala itu dianggap sekutu Allah. Bahkan tanpa berhala itu, bertuhan kepada Allah jadi tidak sempurna.
Ketika Rasul SAW mengajak untuk mencampakkan segala berhala itu, kemudian mengajak untuk bergantung hanya pada Allah semata, maka Kafir Quraisy justru menuduh Rasul SAW sebagai orang yang menghianati kesepakatan nenek moyang pendahulu mereka. Bagi mereka; hubal, lata, dan uzza adalah warisan para pendahulu yang haram untuk diubah.
Jadi, percaya bahwa Allah ada, tidaklah membuat orang serta merta terkategorikan sebagai beriman.
Orang beriman adalah orang yang percaya akan keberadaan Allah, tidak mensekutukanNya dengan apapun, kemudian mematuhi segela perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
Orang beriman tak butuh hal sakral lain selain Allah.
Ketika engkau menganggap bahwa selain Allah ada sesuatu yang sakral, wajib ada, kamu khawatirkan ketiadaannya, kamu merasa tak sempurna tanpanya, maka sesungguhnya kamu telah memberhalakan hal tersebut.
Berhala itu adalah segala sesuatu yang karenanya kamu menomor duakan Allah Ta'ala.
Ketika kau menolak menerapkan syari'at Allah Ta'ala, dengan alasan bahwa syari'at itu tidak sesuai dengan hal yang kau puja, maka sesungguhnya hal yang kau puja itu telah menjelma berhala.
Mari kita renungkan, masih adakah sesuatu yang kita sakralkan, sesuatu yang kita puja-puja, sehingga karenanya kita berani menomor duakan Allah Ta'ala?
Jika ada, maka segera bertaubat. Sebelum Izra'il mencabut nyawamu dan kau tak sempat lagi bertaubat.
Laa ilaha illaAllah, Muhammadur Rasulullah.
(Doni Riw)