[PORTAL-ISLAM] Kelompok perlawanan Palestina Hamas telah menolak pernyataan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Abdullah bin Zayed yang menghubungkan kelompok itu dengan terorisme, lapor Anadolu Agency.
"Seruan Bin Zayed kepada negara-negara barat untuk menunjuk Hamas sebagai kelompok teroris bertentangan dengan nilai-nilai Arab," kata juru bicara Hamas Hazem Qasim di Twitter.
Pernyataan-pernyataan ini, kata juru bicara itu, sejalan dengan "propaganda Zionis yang gagal dan bertentangan dengan dukungan publik Arab terhadap perlawanan di Palestina."
Pekan lalu, bin Zayed mengkritik kegagalan untuk menunjuk Hamas, Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris.
Baca Juga
- Kesaksian mengejutkan seorang prajurit IDF di Gaza
- Pejabat senior Hamas: “Hamas tidak akan menyetujui syarat apa pun yang melemahkan kedaulatan perlawanan atau persenjataannya”
- Ibu salah satu tentara Israel di Gaza: Anak-anak kami dalam kondisi trauma. Kami tidak bisa mengalahkan Hamas, dan perang ini harus dihentikan!
"Sangat disayangkan bahwa beberapa negara tidak bertindak lebih jelas dalam mengklasifikasikan beberapa organisasi, seperti Hamas, Hizbullah, atau Ikhwanul Muslimin, sebagai teroris" katanya saat berpidato di Komite Yahudi Amerika.
"Sungguh menggelikan bahwa beberapa pemerintah hanya menyebut cabang militer dari sebuah organisasi teroris dan melampaui cabang politiknya, sementara tidak ada perbedaan di antara mereka," tambah bin Zayed.
Pada September 2020, UEA dan Israel menandatangani kesepakatan yang disponsori AS untuk menormalkan hubungan mereka.
(Sumber: MEMO)