Kenapa Prabowo Justru Klarifikasi Masalah Alutsista di Podcast-nya Deddy Corbuzier?
Kenapa Prabowo Justru "Klarifikasi" Masalah Alutsista di Podcast-nya Deddy Corbuzier?
Culik fotonya dari Beranda Ade Andayani Agus. Soalnya saya sendiri jarang tahu apalagi update kegiatan Pak Prabowo (artinya tuduhan kalau saya buzzer apalagi Penulis Bayaran PS, gugur ya).
Kemarin ada saya baca sekilas melintas, tulisan seorang sahabat (tapi ngga kenal juga sih) yang memprotes atau lebih tepatnya menghujat, kenapa Pak Prabowo justru "klarifikasi" masalah Alutsista di Podcast-nya Deddy Corbuzier.
Kenapa ngga bikin Konferensi Pers, layaknya Pejabat atau para Artis.
Protes dan hujatan itu wajar. Namanya Pak Prabowo sekarang Pejabat. Harus ikhlas diprotes rakyat bahkan dihujat. Hitung-hitung latihan kelak di 2024 jadi Presiden ngga gampang tersinggung dan main tangkap.
Alhamdulillahnya, seingat saya, sampai sekarang belum ada satupun rakyat yang ditangkap karena menghujat Pak Prabowo. Padahal hujan caci-maki kepada beliau, bisa bikin banjir satu Negara. Saking deras dan lamanya.
Jadi saya tidak akan membahas masalah protes dan hujatan tersebut. Saran saya dilanjutin aja. Ntar kalau udah capek, tolong istirahat ya...
Secara pribadi saya justru menilai, kehadiran Pak Prabowo di Podcast Mas Deddy sangat bagus. Artinya Pak Prabowo benar-benar mengikuti perkembangan jaman. Bukan Politikus yang kaku dan kuno.
Ada poin tersendiri yang harusnya kita nilai sangat positif. Memberikan "klarifikasi" lewat Podcast sangat berbeda dibandingkan lewat Konferensi Pers.
Kalau lewat Konferensi Pers, terlalu kelihatan sosok Pejabat atau Keartisannya. Sesi tanya Jawab dari Para Wartawan juga seringkali lebih formal dan mereka fokus untuk menjual berita.
Sedangkan "klarifikasi" model Podcast, akan benar-benar menggali informasi dan keingintahuan rakyat secara akrab. Saya sudah menonton Podcastnya, benar-benar asyik dan tanpa jarak. Hal begini yang justru sejak lama saya teriak-teriak untuk dilakukan Pak Prabowo.
Kedepan saya berharap, Pak Prabowo bisa muncul tiba-tiba di Kedai Kopi. Ngobrol dan berdiskusi hangat dengan rakyat. Sesekali naik Kenderaan Umum. Percayalah, 80% rakyat kita merindukan bisa berkomunikasi tanpa jarak dengan Pemimpinnya.
Tapi ya tetap titip pesan, ngga perlu juga mesti masuk Gorong-gorong ya Pak. Hampir 7 tahun Negara kita menderita gara-gara warga DKI Jakarta lupa menutup gorong-gorong beberapa tahun yang silam.....
(By Azwar Siregar)