Erwin Aksa ngawur... Ha ha ha...

 Milyar antara Anies dan Sandi sudah sangat jelas memperlihatkan bahwa posisi Anies tidak  Erwin Aksa ngawur... Ha ha ha...
Erwin Aksa ngawur... Ha ha ha...

Perjanjian utang piutang 50 Milyar antara Anies dan Sandi sudah sangat jelas memperlihatkan bahwa posisi Anies tidak gratisan saat Pilkada DKI... Selama ini Gerindra selalu mengklaim mereka yang membiayai pilkada DKI... Anies gratisan...

Anies Baswedan maju Pilkada adalah rekomendasi Jusuf Kalla dan Erwin Aksa diminta untuk mendukung Anies Baswedan... Perjanjian utang piutang antara Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno tentu saja bukan sebagai pribadi Anies Baswedan tetapi sebagai atas nama tim Anies Baswedan dimana didukung JK...

Bisa jadi gara-gara 50 milyar ini kursi Wagub Sandiaga Uno tidak jadi milik PKS... He he he...
Angka 50 mengingatkan kita akan isu mahar Sandiaga 500 Miliar... Secara logika Capres Cawapres 2019 milik Gerindra sedangkan suara Gerindra kurang dari electoral threshold 20%... Logis dong Gerindra atau pun Sandiaga Uno harus bayar mahar untuk menggerakkan mesin partai... Memang menggerakkan mesin partai ga pakai logistik??? 

Kira-kira Sandiaga beneran ga sih kasih mahar ke PAN dan PKS yang mendukung pencapresan Prabowo dan Sandiaga??? atau cuma janji-janji manis saja... He he he...

Sebenarnya bila Prabowo atau siapapun dari Gerindra mau maju capres tinggal maju saja... kan sudah sepakat dengan PKB... Mengapa harus mengusik Anies yang tidak pernah mengusik Prabowo atau pun Gerindra... Prabowo dan Gerindra kali ini memiliki mitra koalisi yang sama-sama tangguh dalam bidang matematika... He he he... Gus Dur dan anak-anaknya saja dieliminasi sama Muhaimin dari PKB apalagi non kultural... He he he...

(Oleh: Mila Machmudah Djamhari)

*fb
Share Artikel: