Mengapa Turki Sangat Rentan Terhadap Gempa Bumi?
[PORTAL-ISLAM] Turki selatan dan Suriah barat laut hancur dalam hitungan jam oleh dua gempa bumi besar, yang pertama dilaporkan sebagai yang terkuat yang pernah tercatat di wilayah tersebut.
Sedikitnya 3.452 orang tewas akibat gempa dahsyat yang mengguncang Turki dan Suriah, menyebabkan gedung-gedung runtuh.
Gempa berkekuatan 7,8 skala richter, yang menjadi salah satu gempa bumi terkuat yang melanda wilayah itu dalam satu abad, mengagetkan penduduk yang sebagian masih berada di tempat tidur mereka sekitar pukul 4 pagi pada Senin (6/2/2023), mengirimkan getaran hingga ke Lebanon dan “Israel”.
Gempa pertama terjadi di dekat kota Gaziantep di Turki timur, dekat perbatasan Suriah, sekitar pukul 3 pagi waktu setempat, dan tercatat berkekuatan sekitar 7,8 skala Richter.
Stephen Hicks, seorang peneliti seismologi di Imperial College London, dalam unggahannya di Twitter mengatakan bahwa gempa ini sama kuatnya dengan gempa bumi 1939 yang menewaskan sekitar 30.000 orang di timur laut Turki.
Sekitar 80 mil ke utara, pada pukul 13.30, gempa melanda distrik Elbistan di provinsi Kahramanmaras Turki, dan dilaporkan berkekuatan 7,5 skala Richter.
Lempeng tektonik Anatolia
Gempa bumi biasa terjadi di Turki, dan getaran terjadi secara rutin di seluruh negeri.
Ini karena Turki terletak di lempeng tektonik Anatolia, yang berada di antara lempeng Eurasia, Afrika, dan Arab. Pergerakan lempeng tektonik ini benar-benar menekan Turki, menciptakan dua garis patahan yang mudah menguap di seluruh negeri.
Yang pertama, disebut patahan Anatolia Utara, melintasi dari timur ke barat, menuju selatan Istanbul. Sebagian besar gempa bumi besar di Turki terjadi di sepanjang patahan Anatolia Utara, dan beberapa ahli memperkirakan bahwa wilayah ini disebabkan oleh gempa besar.
Gempa Senin (6/2/2023) terjadi di sepanjang patahan Anatolia Timur di selatan negara itu, dekat perbatasan Suriah.
Orang-orang di Siprus, Libanon, Israel, Georgia, Mesir, Irak, dan Yordania dilaporkan turut merasakan dampaknya.
Gempa bumi besar telah dirasakan di seluruh Turki selama dekade terakhir. Gempa bumi pada Januari 2020 mengguncang bagian timur negara itu dan menewaskan sedikitnya 22 orang, serta menyebabkan getaran di Suriah, Georgia, dan Armenia.
Gempa lain di tahun yang sama di dekat sebuah pulau Yunani dekat pantai Aegean Turki menewaskan sedikitnya 24 orang.
Gempa paling mematikan yang masih segar dalam ingatan adalah yang terjadi pada 1999, ketika gempa berkekuatan 7,4 SR di dekat kota Izmir di Turki barat menewaskan lebih dari 17.000 orang. (arrahmah)