4 Logika Keimanan Inspirasi 4 Nabi

Meski iman itu soal keyakinan kepada hal ghaib 4 Logika Keimanan  Inspirasi 4 Nabi
4 Logika Keimanan

Meski iman itu soal keyakinan kepada hal ghaib, yang tidak bisa dijangkau oleh akal manusia. Namun dalam Islam, iman dibangun dengan konsistensi terhadap logika.

Artinya antara satu pernyataan dengan pernyataan lain, tidak saling kontradiktif. Justru saling menguatkan.

Berikut 4 kisah para nabi, yang menjelaskan soal keimanan dengan logika sederhana. Namun tak terbantahkan. 

1. Kisah Ibrahim as

Masyhur, kisah Nabi Ibrahim as yang menghancurkan patung-patung sesembahan raja dan kaumnya. Lalu Ibrahim meletakkan kapak pada patung yang paling besar. 

Malihat patung-patung sesembahannya rusak, rajapun bertanya, "Siapa yang melakukan ini semua?"

Ibrahim as menjawab, "Itu patung yang paling besar yang melakukan, kapaknya masih bersamanya"

Maka sang raja pun mempertanyakan pernyataan Ibrahim "Mana mungkin patung  itu bisa melakukannya?" 

Lalu Ibrahim menjawab dengan pertanyaan balik, "Kalau patung itu tak mampu, mengapa engkau menyembahnya?"

2. Kisah Musa dan Fir'aun 

Ketika Fir'aun memaksa kaumnya utk menjadikan dirinya sebagai Tuhan yang wajib disembah. Maka Musa as pun bertanya, "Kalau memang engkau Tuhan, lalu siapa Tuhan dari ayah-ibu mu, Tuhan kakek-nenek mu?"

3. Kisah Umat Nabi Isa as

Saking hebatnya Nabi Isa as, sebagian pengikut ada yang menjadikan Isa sebagai Tuhan yang disembah. Padahal Isa as hanyalah rasul dari kalangan manusia biasa. Kaana ya'kulanit-thoam. Mereka berdua (Isa dan Maryam) itu masih makan.

Masa Tuhan kok lapar, perlu makan dan bahkan buang air?
 
4. Kisah Kaum Quraisy dan Nabi Muhammad SAW

Ketika Rasulullah Muhammad SAW mengajak kaum quraisy menyembah Allah SWT, Tuhan yang satu. Maka salah satu keberatan kaum Quraisy adalah kebiasaan mereka menyembah Tuhan yang banyak. Dimana setiap Tuhan mengurusi satu masalah atau urusan tertentu.

Masa digantikan dengan Tuhan yang satu? 

Maka Nabi SAW menjawab dengan memberi ibarat bila menjadi abdi dari tuan yang banyak. Lalu setiap tuan itu memiliki perintah yang berbeda-beda, apakah tidak repot?

Demikianlah, logika-logika sederhana yang tidak terbantahkan dalam membangun keimanan.

(By Setiya)

Share Artikel: