Pasukan Wanita Al Qassam Terlihat Saat Pembebasan Tahanan Israel, Sejuk Sekali

Jeda kemanusiaan hari pertama di Gaza diwarnai pertukaran sandera Hamas dan tahanan Pales Pasukan Wanita Al Qassam Terlihat Saat Pembebasan Tahanan Israel, Sejuk Sekali
[PORTAL-ISLAM]  KOTA GAZA, JUM'AT - Jeda kemanusiaan hari pertama di Gaza diwarnai pertukaran sandera Hamas dan tahanan Palestina di Israel. Hamas melepas 13 sandera warga Israel, 10 warga Thailand dan 1 warga Filipina. Israel melepas 39 warga Palestina.

Tak ada bom, tak ada gempuran artileri, dan tidak pula serangan roket. Suasana sunyi sempat menyelimuti Jalur Gaza, Jumat (24/ 11/2023) pagi, saat kesepakatan jeda kemanusiaan empat hari mulai berlaku. Suasana ini sangat kontras dengan 48 hari sebelumnya, ketika enklave padat penduduk itu dibombardir tanpa putus oleh militer Israel.

Mulai Jumat kemarin pukul 07.00 waktu setempat hingga tiga hari ke depan, kelompok Hamas dan Israel—dengan mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat—menyepakati jeda kemanusiaan selama empat hari. Sepanjang jeda ini, pertempuran dihentikan. Kedua pihak saling bertukar sandera dan tawanan. Bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza juga masuk.

Sesuai kesepakatan, Hamas melepas 50 sandera perempuan dan anak-anak yang mereka tahan dalam serangan ke Israel, 7 Oktober lalu. Imbalannya, Israel membebaskan 150 tahanan Palestina, kebanyakan anak-anak dan wanita, dari penjara mereka.

Pada hari pertama jeda pertempuran, Jubir Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari mengonfirmasi, Hamas pada hari Jumat membebaskan total 24 sandera, termasuk 10 warga Thailand dan seorang warga Filipina.

Saluran Al Jazeera melansir video detik-detik Hamas membebaskan para tawanan....

Dalam video terlihat begitu santainya (tanpa ketakutan) para tawanan Israel di tangan Hamas. 

Pasukan wanita Al Qassam yang turut mendampingi tahanan wanita juga sama sekali tidak terlihat sangar walau mukanya ditutup. 

Lagi-lagi ucapan Abu Ubaidah terbukti benar, di tangan Al Qassam para tawanan terjaga.

Pahlawan Hamas tidak hanya heroik di medan perang, tetapi juga moral dan nilai-nilainya. Mereka memperlakukan tawanan dengan sangat bermartabat, dan dianggap sebagai teladan moralitas dan rasa hormat terhadap kemanusiaan.

[VIDEO]
Share Artikel: