[PORTAL-ISLAM] BANDA ACEH - Pasangan Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fadh) resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2025-2030 oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh ini digelar di hadapan Mahkamah Syariah dalam rapat paripurna istimewa DPR Aceh, di gedung utama DPRA, Banda Aceh, Rabu (12/2/2025).
Rapat paripurna Istimewa dalam pengambilan sumpah dan pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh masa jabatan 2025-2030 dipimpin langsung oleh Ketua DPRA, Zulfadli alias Abang Samalanga.
Dikutip dari Serambinews.com, prosesi pelantikan yang diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran itu dimulai sekitar pukul 09.35 WIB.
Setelah diambil sumpah, prosesi pelantikan dilanjutkan dengan penyematan tanda pangkat serta di-peusijuk (ditepung tawari) oleh Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haytar.
"Saya Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia dengan resmi melantik saudara Muzakir Manaf sebagai Gubernur Aceh, saudara Fadhlullah sebagai Wakil Gubernur Aceh berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 13 P Tahun 2025 tanggal 31 Januari 2025 Tentang Pemberhentian Pejabat Gubernur dan pengesahan pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh masa jabatan tahun 2025-2030,” ucap Tito.
“Saya percaya bahwa saudara-saudara akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai tanggung jawab yang diberikan,” lanjutnya.
Ingin Sejahterakan Rakyat Aceh
Dalam sambutannya, Muzakir Manaf (Mualem), mengatakan bahwa bersama wakilnya, Fadhlullah, akan menjalankan amanah baru sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh dengan penuh tanggung jawab demi masa depan Aceh yang lebih baik.
"Atas nama pribadi dan Pemerintah Aceh, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Aceh yang sudah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada kami," kata Mualem dalam sambutannya.
Mualem menegaskan, selama pemerintahannya, ia meyakini akan menjaga hubungan harmonis antara eksekutif dan legislatif agar pembangunan Aceh dapat berjalan dengan baik.
"Agar rakyat Aceh aman dan damai," ujarnya, dilansir Tribunnews.
Hapus Barcode di SPBU
Setelah dilantik, perintah pertama Muzakir Manaf (Mualem) sebagai Gubernur Aceh ialah menghapus kebijakan pemberlakukan sistem barcode pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh SPBU di Aceh.
Pernyataan Mualem ini mengejutkan semua tamu undangan dan masyarakat yang hadir.
Dalam pidatonya, Mualem dengan tegas menyatakan bahwa selama masa kepemimpinannya, ia akan menghapuskan sistem kebijakan QR Code saat melakukan pengisian BBM di SPBU seluruh Aceh.
"Yang perlu digarisbawahi adalah, karena sesuai dengan sumpah tadi, kami ingin mensejahterakan rakyat, menyenangkan rakyat, bukan menyusahkan rakyat.
PR hari ini, semua SPBU di Aceh tidak ada lagi istilah barcode. Mohon digarisbawahi," tegasnya.
Mualem menyebutkan, ke depan, siapa saja masyarakat yang melakukan pengisian BBM di SPBU, maka masyarakat tidak boleh dirumitkan lagi dengan sistem tersebut.
Menurutnya, selama ini, dengan adanya sistem QR Code untuk memperoleh BBM, ada sebagian masyarakat yang marah bahkan ingin membakar SPBU.
"Maka saya ambil kesimpulan untuk menghapuskan semua barcode yang ada di SPBU di Aceh," katanya.
Mualem juga menilai, bahwa pemberlakuan barcode untuk pembelian BBM di SPBU selama ini tidak bermakna sama sekali terhadap kesejahteraan masyarakat Aceh. Sehingga tidak perlu dilanjutkan.
“Saya pikir-pikir, saya lihat di lapangan tidak ada makna sekalipun, melakukan barcode, menempelkan stiker. Maka saya ambil kesimpulan hari ini adalah menghapuskan semua barcode yang ada di SPBU khususnya Aceh,” ungkap Mualem.
Usai pelantikan, wartawan langsung mengerumuni Gubernur Aceh terkait penghapusan barcode di SPBU.
"Pak Gub, penghapusan barcode SPBU mulai kapan akan diberlakukan?" tanya wartawan.
"Mulai sekarang. Sudah saya perintahkan tadi kan?" tegas Gubernur Aceh.
[VIDEO]
Gebrakan hebat nih, baru dilantik Gubernur Aceh Muzakir Manaf(Mualim) berjanji akan hapus QR Code SPBU.
— 𝗡𝗮𝗸𝘂𝘀𝗮𝗽 𝗕𝘂𝗱𝗿𝗲𝘅 (@C_D3pp) February 12, 2025
Mualem menyampaikan pidatonya dalam rapat paripurna istimewa di DPR Aceh, Rabu (12/2/2025). Mualem mengaku dirinya dipilih bukan untuk menyusahkan rakyat. pic.twitter.com/MipWfba986