Mantan Penasehat Israel, Daniel Levy di Forum PBB: Hamas belum terkalahkan dan akan ada perlawanan selama ada pendudukan dan apartheid

Daniel Levy berbicara di Forum Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Mantan Penasehat Israel, Daniel Levy di Forum PBB: Hamas belum terkalahkan dan akan ada perlawanan selama ada pendudukan dan apartheid
[PORTAL-ISLAM]  NEW YORK - Mantan Penasehat Israel, Daniel Levy berbicara di Forum Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Selasa (25/2/2025).

"Ketika seorang duta besar suatu negara berdiri di podium PBB dengan mesin pencabik kecil dan mencabik Piagam PBB, itu adalah tipu muslihat. Namun, ketika negara seperti Israel bertindak dengan cara yang membuat Piagam PBB tidak berarti dan menyerang konvensi-konvensi tersebut, termasuk tentang genosida, norma dan hukum yang dijunjung tinggi oleh badan ini, maka itu adalah tantangan yang tidak dapat dibiarkan begitu saja.

Ini adalah jenis penghinaan yang beberapa dekade lalu menyebabkan Afrika Selatan (yang saat itu di bawah rezim apartheid) diskors dari partisipasi aktif di PBB. 

Pencegahan bantuan kemanusiaan (oleh Israel), penargetan pekerja bantuan dan bahkan pekerja lembaga ini semuanya sambil menyerang badan-badan yang menegakkan hukum internasional, Mahkamah Internasional, Mahkamah Pidana Internasional, dan mengklaim posisi moral yang tinggi sambil membuat tuduhan yang tidak masuk akal bahwa entah bagaimana menegakkan hukum dimotivasi oleh anti-Semitisme? Itu membuat saya khawatir karena itu juga merendahkan apa yang merupakan fenomena anti-Semitisme yang sangat nyata dan berbahaya. 

Seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya kepada majelis ini, tidak adanya akuntabilitas (pertanggungjawaban Israel), impunitas absolut (Israel kebal dari hukuman internasional) adalah penjamin (yang menyebabkan) konflik yang terus-menerus. 

Dan saya ingin mengatakan kepada Anda bahwa pada akhirnya hal itu juga tidak menguntungkan rakyat Israel. 

Saya ingin memberikan daftar periksa yang sangat singkat tentang apa, dalam jangka pendek dan menengah, perancah yang dapat digunakan untuk membangun perdamaian. 

Yang pertama yang telah disebutkan sebelumnya adalah keharusan untuk mempertahankan dan menyelesaikan gencatan senjata ini, pembebasan semua orang Israel, pertukaran tahanan, penarikan penuh militer Israel (dari Gaza), mengalirnya bantuan kemanusiaan (ke Gaza), yang seharusnya tidak pernah dicegah. 

Kedua, premis untuk gencatan senjata penuh harus belajar dari sejarah dan didasarkan pada kenyataan. 

Pemerintahan independen di Gaza tanpa Hamas dapat tercapai. Gerakan itu (Hamas) sendiri telah mengatakan demikian. 

Tetapi tidak ada pihak yang terlibat dalam konflik yang akan menegosiasikan pembubarannya sendiri kecuali jika (1) dihancurkan di medan perang atau kecuali (2) akar penyebab konflik ditangani. 

Hamas belum terkalahkan di medang perang dan akan ada perlawanan selama ada kekerasan struktural pendudukan dan apartheid. Sesederhana itu."

[VIDEO]
Share Artikel: