MODUS NYOLONG ITU BANYAK‼️
MODUS NYOLONG ITU BANYAK‼️
Kawan yang dulu kerja di auditor negara pernah bercerita kalau modus nyolong, markup, nilep dilakukan di semua instansi negara.
Misal nih yang level kecil:
✔️ Pengadaan alat kantor, cari info harga tertinggi jadikan patokan. Terus cari supplier yang bisa ngasih harga terendah, lalu kongkalikong minta nota pembelian dengan harga tertinggi di pasaran.
✔️ Nunjuk beberapa supplier yang potensial. Pilih yang bisa main belakang, “aku kasih orderan ke kamu, kasih komisi di luar nota 15% yaa.. kalau gak mau aku ambil yang disana, mereka berani kok”.
✔️ Pesan barang untuk suatu acara, minta nota kosong, alasannya nanti mau digabung oleh panitia dengan pembelian barang lainnya yang gak ada notanya. Padahal ya nganu…
✔️ Potong di depan, “Bu.. buat acara Kementerian besok anggaran 40.000 buat nasi boxnya, buatkan yang 30.000 ya.. Yang 10 ribu buat saya dan kawan-kawan wira-wiri. Eh tapi jangan lupa di nota tetap 40.000 lhoo!”
✔️ Anggaran aspal 100 juta, pesan yang 70 juta aja laaah.. kualitas aspal dikurangi, yang 30 juta dibagi-bagi.
✔️ “Saya kasih kamu proyek pemeliharaan AC di kantor saya yaa.. ada 60 AC, dijadwalkan rutin bergilir tiap bulan ada yang diservis, kamu bikin tagihan 80.000/AC. Tambah freon 300 ribu, tiap transaksi 20% kamu tranfer balik ke rekening saya… deal ya?”👍
✔️ Setiap isi bensin minta nota dari SPBU, gampaang laah bikin nota palsu.. modal bikin cap 30.000, isi pertalite 100.000, dengan nota palsu ajukan 200 ribu..
✔️ Anggaran bikin seragam acara kantor, tiap orang 125.000. “Eh aku dapat penjahit lain lho.. harga bisa 85.000, bahannya diganti yang lebih murah dikit, dia mau kok bikin nota 125.000 buat laporan”.
✔️ “Mbak kami kan selalu rutin pakai hotel ini buat meeting acara kantor, banyak lho hotel yang nawarin ke saya.. saya tetep pilih disini, kamu tau dong ada komisi buat kami. Di luar nota yaa jangan lupa..."
Tambahkan lagi di komentarmu, modusss nipu apalagi yang pernah kamu tau... ‼️
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Setiap daging yang tumbuh dari harta yang haram, maka neraka lebih layak baginya." (HR. Tirmidzi)
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
"Barang siapa yang menipu, maka ia bukan bagian dari kami." (HR. Muslim)
(Oleh: Saptuari Sugiharto)