Untunglah di Arab Saudi ada WAHABI

paham wahabi ini ada di Arab Saudi sana Untunglah di Arab Saudi ada WAHABI
WAHABI

Di Indonesia ini, banyak sekali yang benci wahabi. Dikit-dikit, dasar wahabi! Dikit-dikit, dasar WAHABI! Padahal sebenarnya, paham wahabi ini ada di Arab Saudi sana. Di Indonesia sih kalaupun ada pengikutnya, kecil sekali. Lebih banyak pengikut 'NU', 'Muhammadiyah'.

Nah, yang sedihnya adalah, 'kebencian' atas paham wahabi ini kadang membabi-buta, pokoknya semua jelek. Padahal, apakah jelek semua? Tidaklah.

Kalian harus tahu, salah-satu hikmah paling menarik dari kenapa Arab Saudi menggunakan paham Wahabi ini adalah: ayolah, kamu renungkan, di sana itu tempat Nabi lahir. Jika tidak ada paham Wahabi yang tegas sekali menolak beginian (berita di atas -red), maka setiap jengkal tanah Arab itu bisa ditandai keramat. Ini tempat Nabi duduk sebentar. Ini tempat Nabi dulu berdiri sejenak. Ini dulu tempat Nabi bersandar. Ini dulu tempat Nabi bersin.

Semua tempat-tempat itu kemudian di keramatkan, lantas umat mulai menggila, rebutan berkah, jejeritan, teriak-teriak, meminta rezeki, meminta petunjuk, jodoh, dan semua hal yang sangat tidak masuk akal. Semua tempat akan viral, sebagian umat muslim naik haji tdk cukup 40 hari, bisa-bisa jadi 3 bulan untuk mengunjungi tempat-tempat keramat tsb.

Paham tidak sih?

Coba lihat di Indonesia, lihat berita ini, bahkan gua yang entahlah apa, kemudian ditempeli dengan cerita itu gua tempat wali-wali suci dulu berkumpul, syekh syekh (hanya level wali/syekh loh, bukan Nabi), dampak kerusakannya ke umat yang berakal pendek sudah bukan main. Mereka mulai mengarang-mengaran cerita ajaib, kisah-kisah tdk masuk akal, lantas banyak yg kemakan ceritanya, mulai berdatangan dong pengen lihat, entah dia percaya atau tidak, dia kok bisa menghabiskan waktu ke sana, dan boleh jadi rusak sudah akidah ini.

Itulah kenapa, boleh jadi paham wahabi yang super ekstrem melarang ini itu sangat cocok dan relevan di Arab Saudi, nggak kebayang kalau tanah kelahiran Nabi itu jadi kayak di Indonesia. Akan banyak sekali Samiri, yang mengklaim mengambil sejumput tanah suci apalah, lantas membuat patung emas yg bisa bicara. Crazy, padahal Nabi Musa ada di antara mereka saat itu. Lebih-lebih jika tdk ada Nabi, lebih gila lagi kelakuan syirik begini.

Tahu nasib akhir Samiri?

(By Tere Liye)

*NB: kalau kalian menyimpulkan Tere Liye wahabi gara2 baca tulisan ini, sungguh level literasi kalian harus dinaikkan segera.

Share Artikel: