Pengusaha + Sepak Bola + Politik = Money Laundry
Pencucian Uang Melalui Sektor Sepak Bola
Sepak bola telah berkembang lebih dari sekadar olahraga dan menjadi sektor global. Dengan semakin berkembangnya ekonomi sepak bola sebagai sektor, investasi uang ke dalamnya juga meningkat, yang sebagian dari investasi ini memiliki hubungan kriminal.
FATF (Financial Action Task Force / Kelompok Kerja Aksi Keuangan untuk Pencucian Uang) melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana sektor sepak bola digunakan sebagai peluang untuk pencucian uang.
Bagaimana Klub Sepak Bola Mencuci Uang?
Pelaku kriminal mengeksploitasi sepak bola dengan berbagai cara untuk mencuci dana haram mereka:
- Menilai pemain terlalu tinggi selama transfer pemain: Klub sepak bola mentransfer beberapa pemain sepak bola dengan nilai yang jauh lebih tinggi daripada catatan resmi. Misalnya, Neymar ditransfer dari Santos ke Barcelona. Nilai yang dilaporkan adalah €57 juta. Namun, terungkap bahwa nilai transfer sebenarnya lebih dari €80 juta. Transfer tersebut diselidiki atas kemungkinan pencucian uang.
- Hak citra pemain: Hak citra pemain dapat menjadi cara lain pencucian uang di sektor sepak bola. Contoh populernya adalah skandal "Football Leaks". Kasus ini mencakup pelepasan dokumen rahasia kesepakatan bisnis milik klub-klub sepak bola besar. Terungkap pula bahwa menghindari pembayaran pajak dan mencuci uang melalui hak citra pemain.
- Biaya agen: Biaya agen juga merupakan faktor utama dalam pencucian uang di sektor sepak bola. Pada tahun 2016, Raiola dibayar €49 juta untuk mengelola kepindahan Paul Pogba dari Juventus ke Man Utd. Biaya ini merupakan biaya tertinggi yang pernah dibayarkan oleh sebuah agen untuk satu transfer, yang memicu penyelidikan atas potensi pencucian uang.
- Penjualan klub-klub sepak bola: Massimo Cellino membeli Leeds United pada tahun 2014. Ia adalah seorang kriminal yang dihukum. Kemudian ia dituduh melakukan penipuan pajak dan pencucian uang.
Berapa Banyak Uang yang Dicuci dengan Sepak Bola?
Pencucian uang lebih mudah dilakukan di sektor sepak bola. Karena arus kasnya tinggi dan hambatan masuknya minimal. Skandal pencucian uang terbesar dalam sejarah sepak bola terjadi pada tahun 2015. Skandal ini dikenal sebagai FIFA Gate. Bahkan beberapa eksekutif FIFA ditangkap di Zurich. Para individu tersebut menghadapi tuduhan penyuapan, penipuan, dan pencucian uang. Saat ini, sekitar $140 miliar disalurkan secara ilegal melalui industri sepak bola setiap tahunnya.
BAGAIMANA DENGAN SEPAKBOLA DI SINI?
BEBERAPA PIHAK CURIGA JUGA MENJADI TEMPAT "MONEY LAUNDRY"