Yang penting bayar dan tidak pelit saat Pemilu
Andai aku punya pantai seluas 390 hektar di dekat ibukota negara ...
Dengan memiliki kawasan yang luasnya setara dengan sebuah kecamatan, yang pertama kali aku bangun di lokasi paling strategis tentu saja kompleks apartemen, mall, pusat perbelanjaan, pusat hiburan, dan perumahan terpadu nan eksklusif. Hanya orang tertentu yang bisa tinggal dan memiliki aset di sini. Pasti bebas banjir dan bebas macet. Harga selangit tentu tidak akan akan jadi masalah jika bisa menikmati kenyamanan bintang lima.
Barulah di lokasi yang agak pinggiran sedikit akan dibuka kompleks yang sama tapi lebih merakyat dan harga lebih terjangkau. Kecil aja sih biar aku terlihat peduli dengan rakyat jelata.
Dan ini yang terpenting yang akan saya bangun, yang membuat saya rela membayar mahal para pejabat korup itu: Pelabuhan Super Private yang hanya saya dan konsorsium saya yang bisa mengaksesnya. Bahkan aparat berwenang pun harus mendapat izin untuk memasuki pelabuhan ini.
Di pelabuhan yang desainnya akan lebih mewah dari Merlion Park, akan berlabuh yacht-yacht dan kapal-kapal pesiar mewah kaum borju di seluruh dunia. Hotel-hotel kelas bintang 7 siap menjadi tempat peristirahatan tamu-tamu VVIP dari berbagai negara yang ingin bersenang-senang di kasino super mewah yang ada di penthouse yang kemewahannya melebihi penthouse Burj Khalifa.
Para tamu itu tidak perlu khawatir dengan segala tetek bengek dokumen seperti visa atau passport. Dengan akses super private, mereka bisa masuk kapan saja. Mau dari Singapura, Hongkong, Aussie, Eropa, bahkan Amerika pun tidak masalah. Yang penting bawa uang banyak. Semua beres. Mau pakai yacht, jet pribadi, atau helikopter, semua bisa.
Selain surga dunia di atas, di pelabuhan ini saya juga akan membangun satu dermaga super private lagi yang hanya kolega bisnis saya yang bisa mengaksesnya. Di pelabuhan ini, saya bisa mengimpor semua kebutuhan bisnis saya tanpa harus melengkapi dokumen-dokumen yang merepotkan atau membayar bea impor, pajak, cukai dan lain-lainnya. Setor ke negara secukupnya saja.
Bagaimana dengan keamanan?
Tidak usah khawatir. Banyak Kepala Desa yang bersedia menjadi tumbal jika ada oknum pejabat atau aparat yang butuh aksi superhero. Jongos-jongos saya pun pasti siap sedia melindungi bisnis dan tamu-tamu elite saya selama 24 jam.
Yakin bisa? Yakin, dong!
Yang penting bayar dan tidak pelit saat Pemilu.
(Wendra Setiawan)