@import url('https://fonts.googleapis.com/css2?family=EB+Garamond:ital,wght@0,400..800;1,400..800&display=swap'); body { font-family: "EB Garamond", serif; }

Ahmad Khozinudin: IJAZAH PALSU JOKOWI, AH MAKIN KUSUT SAJA....

kuasa hukum Jokowi menyatakan tidak akan menunjukkan ijazah Jokowi Ahmad Khozinudin: IJAZAH PALSU JOKOWI, AH MAKIN KUSUT SAJA....
IJAZAH PALSU JOKOWI, AH MAKIN KUSUT SAJA....

Oleh: Ahmad Khozinudin, SH

Tambah hari tambah kusut. Bukan tambah terang, tambah gelap. Tambah diklarifikasi, tambah menimbulkan kontroversi.

Coba kita perhatikan,

Mulanya, kuasa hukum Jokowi menyatakan tidak akan menunjukkan ijazah Jokowi, kecuali atas perintah pengadilan. Jokowi sendiri, menegaskan hal serupa.

Tapi kemarin (Rabu, 16/4), Jokowi tiba-tiba mengajak 11 Awak Media masuk ke rumah, hp di tinggal, lalu ditunjukkan ijazahnya. Ijazah itu tak boleh diabadikan hp.

Anehnya, ada cerita ajaib dalam prosesi memperlihatkan ijazah. Menurut Jokowi, dulu dia matanya minus dan pakai kacamata. Makannya, foto ijazahnya ada kecamata.

Lalu, dia berkisah kacamata jatuh, pecah, dan tak bisa beli kacamata. Sejak itu, mungkin dia tak lagi memakai kacamata lagi.
Jadi, memang kusut Jokowi ini. Wartawan tak minta, dikasih tunjuk ijazah. Saat perwakilan aktivis minta ditunjukkan, dengan sombong dia mengatakan "apa haknya? Apa kepentingannya? Bukan kewajiban saya menunjukkan ijazah kepada mereka".

Terpisah, dengan cetar membahana UGM memberikan klarifikasi. Tapi anehnya, lidah UGM menyebut Jokowi tercatat pernah menempuh pendidikan di UGM dan datanya tercatat lengkap di FAKULTAS KEDOKTERAN. Hehe, Fakultas Kehutanan UGM nampaknya tak kuat menanggung beban malu UGM, sehingga berbagi dengan fakultas kedokteran.

Weleh-weleh, ada ada saja UGM ini. Lama kelamaan, kelakuannya meneladani Jokowi. Tukang bohong.

Kasus ini tak bisa tuntas, karena negara diam. Negara, absen dari konflik ini. Tidak bertindak aktif untuk menengahi, dan menyelesaikan kasus ini.

Rakyat akhirnya yang berjuang sendirian, untuk membersikan sejarah bangsa Indonesia dari noda ijazah palsu Jokowi. Rakyat berjuang,  agar tak menanggung malu, mewariskan legacy Presiden ijazah palsu pada generasi selanjutnya.

Seperti di kasus pagar laut, kasus kezaliman proyek PIK-2, kasus kezaliman di Rempang, kasus Wadas, dan kasus-kasus lainnya. Di kasus ijazah palsu Jokowi ini, Rakyat juga berjuang sendirian tanpa pendampingan negara. Prabowo sebagai Presiden, hanya duduk manis mengamati. Tidak peduli dengan legacy sejarah bangsa Indonesia. Atau mungkin, Prabowo sudah yakin Indonesia akan bubar tahun 2030, seperti yang dia sampaikan sehingga dia memilih bungkam?