[PORTAL-ISLAM] Suriah tegaskan tolak mentah-mentah Abraham Accord yang ditawarkan Amerika.
Setelah rumor Suriah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan Perjanjian Abraham kepada anggota parlemen Amerika Serikat (AS) pekan lalu, saluran TV Suriah, Syria TV melaporkan Ahad (27/4/2025) malam bahwa pemerintah Suriah telah menulis surat kepada AS yang menolak untuk bergabung dengan negara lain dalam menormalisasi hubungan dengan Israel.
Meskipun demikian, pemerintah Suriah dalam surat tersebut menegaskan tekadnya untuk terus maju dalam membangun negara yang tidak bercita-cita menjadi ancaman bagi siapa pun.
Tawaran perdamaian semu antara dunia Arab dan IsraeI yang disebut Abraham Accord, secara resmi ditolak oleh presiden Suriah, Ahmad Al-Shraa.
Tidak masuk akal bagi Suriah untuk masuk ke dalam grup tersebut, sementara IsraeI terus mencuri tanah Suriah dan mencoba memecah belah negaranya.
Berita-berita yang beredar sebelumnya (Suriah akan normalisasi dengan IsraeI) adalah hoax, karena plintiran media Barat yang disadur ulang oleh pembenci pemerintahan baru Suriah.
Selain itu, Suriah juga meminta Amerika supaya tidak ngawur dalam memperlakukan para muhajirin, atau sukarelawan asing yang ikut berjuang bersama rakyat Suriah menumbangkan Assad.
Di masa lalu, sikap Amerika yang anti dengan pejuang asing yang ikut jihad, telah mendorong mereka menjadi bersikap memusuhi. Dimana mereka diperangi, dideportasi paksa atau ditangkap.
Ahmad Al-Sharaa sendiri telah memutuskan untuk menaturalisasi pejuang asing (menjadikan mereka sebagai Warga Negara Suriah) supaya tidak menimbulkan polemik jika dipaksa pulang ke negara asal.
Amerika juga ngawur karena tidak melakukan klasifikasi dengan tepat, mana yang ancaman dan mana yang bukan.
(Sumber: Syriatvnews)