@import url('https://fonts.googleapis.com/css2?family=EB+Garamond:ital,wght@0,400..800;1,400..800&display=swap'); body { font-family: "EB Garamond", serif; }

Subhanallah saya dibuat meneteskan air mata saat ke Bumiayu, ada seorang Ikhwan penjual bubur menjelaskan konsep bahagia

Subhanallah saya dibuat meneteskan air mata saat ke Bumiayu Subhanallah saya dibuat meneteskan air mata saat ke Bumiayu, ada seorang Ikhwan penjual bubur menjelaskan konsep bahagia
Subhanallah saya dibuat meneteskan air mata saat ke Bumiayu, ada seorang Ikhwan penjual bubur menjelaskan konsep bahagia. 

Konsep bahagia menurut beliau itu, ingin menyaksikan senyuman orang tua setiap hari. 

Selepas berjualan bubur keliling, beliau ngarit rumput (mencari rumput) dan rela mengendarai sepeda motor naik ke dataran tinggi daerah pelosok selama 1 jam lebih untuk memberi makan kambing di rumah orang tuanya setiap hari. Karena beliau sadar belum bisa memberikan sesuatu yang berharga bagi orang tuanya. 

Terkadang kita ini terlalu sibuk mencari kebahagiaan yang lain dengan mengejar karir dan finansial diluar hingga jarang sekali mengunjungi orang tua yang sebenarnya sangat rindu dengan anaknya. 

Sebenarnya mereka itu sering merasa kesepian karena rumah yang mereka huni saat ini tidak terdengar lagi suara panggilan anaknya dan rengekan anaknya meminta sesuatu kepadanya sewaktu mereka masih kecil. 
Orang tua hanya membutuhkan bertemu anak anaknya. 

Dengan alasan sibuk dan jauh, kita sering mengecewakan orang tua kita yang rindu pada kita.

(Ustadz Wahab Rajasam)