Pada saat itu, kekaisaran telah dengan kuat mengamankan cengkeramannya atas sebagian besar Anatolia dan Balkan, dengan ibu kotanya yang gemerlap, Konstantiniyye (Konstantinopel), berubah menjadi jantung kekaisaran kekuatan Islam yang sedang bangkit.
Kekaisaran Ottoman telah menyerap wilayah-wilayah penting Bizantium, Serbia, dan Anatolia, menegaskan kendali atas rute-rute perdagangan dan membentengi sistem militer dan birokrasi mereka.
Era ini menandai munculnya Ottoman sebagai kekaisaran Eurasia yang dominan, berdiri di persimpangan Timur dan Barat, Islam dan Kristen. Para penerus Mehmed akan segera berekspansi ke tanah-tanah Arab, Afrika Utara, dan bahkan Eropa Tengah.
