@import url('https://fonts.googleapis.com/css2?family=EB+Garamond:ital,wght@0,400..800;1,400..800&display=swap'); body { font-family: "EB Garamond", serif; }

Saya kira gebrakannya apa. Eh, ternyata...

Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias KDM mengganti nama Rumah Sakit Umum Daer Saya kira gebrakannya apa. Eh, ternyata...
Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias KDM mengganti nama Rumah Sakit Umum Daer Saya kira gebrakannya apa. Eh, ternyata...
Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias KDM mengganti nama Rumah Sakit Umum Daer Saya kira gebrakannya apa. Eh, ternyata...
Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias KDM mengganti nama Rumah Sakit Umum Daer Saya kira gebrakannya apa. Eh, ternyata...
[PORTAL-ISLAM] Kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias KDM mengganti nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AL-IHSAN menjadi RSUD WELAS ASIH menuai banyak kritik dari berbagai pihak.

"Penggantian nama itu gak perlu. Kalau mau nama Sunda, buat yang baru saja. Kalau mengganti yang sudah ada dan namanya bagus seperti "Al-Ihsan," itu jadi mengesankan gak ada kerjaan, ngutak-ngatik yang gak perlu bahkan anti Arab. Ganti itu bila namanya jelek, artinya jelek, baru perlu diganti. Kalau sudah bagus, lha ngapain diganti? Kalau keukeuh, anggapan anti bhs Arab bahkan "Islamphobia" muncul jadi wajar. Kenapa masalah kecil ini jadi ribut? Ya itu, kesan gak ada kerjaan apalagi yang dari bahasa Arab, dari Al-Qur'an. Kalau namanya, "RS. Su'ul Khatimah" baru wajib diganti 😊," kata Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bantung Moeflich H. Hart.

Aktivis muda Nahdliyin Rumail Abbas juga memberi kritik menukik.

"Rumah Sakit (RS) adalah lembaga pelayanan kesehatan berbasis sains dan teknis.

Tak ada satupun sains dan teknis (baca: empiris) yang mengonfirmasi bahwa nama rumah sakit yang lokal dan bermuatan budaya otomatis menaikkan mutu medis, mempercepat antrian, atau menambah fasilitas kesehatan.

Kalau mau memenuhi nuansa "kearifan lokal", KDM bisa mengambil lebih dulu:

- Jalan utama,
- Alun-alun, atau
- Taman kota.
RS itu jangan diubah namanya dulu, tapi...

...keberpihakannya pada pasien tidak mampu, misalnya. Nama masih belum penting-penting amat untuk diubah.

Maksud saya: branding budaya tidak melenyapkan masalah sistemik dalam pelayanan. RS seharusnya jauh lebih memerhatikan ini daripada nama.

RSUD Kariadi Semarang malah pakai nama orang, tapi yang jauh lebih penting: gimana kualitas dan harganya menandingi Penang, Malaysia?

Kalau sudah punya nama, ya, sudah. Saya kira gebrakannya apa. Eh, ternyata...," kata Rumail Abbas dikutip dari akun media sosialnya, Rabu (2/7/2025).