Ex Wartawan Bbc Ungkap Penyebab Di Balik Diamnya Setya Novanto


[PORTAL-ISLAM.ID]  Pengadilan Tipikor dihebohkan oleh agresi diam yang dilakukan oleh terdakwa korupsi e-KTP, Setya Novanto (Setnov). Para pengamat aturan pidana dan pemerhati politik menjadi kehilangan jejak untuk mengomentari agresi bisu pak mantan ketua DPR. Semua komentator hanya dapat mengeluarkan teori konvensional wacana aneka macam kemungkinan yang dihadapi oleh majelis hakim dan konsekuensi yang bakal dipikul oleh Pak Ketua.

Pengadilan tampak panik bercampur geram. Proses normal yang diinginkan majelis hakim dibentuk tak normal oleh Setnov. Semua orang menyalahkan terdakwa. Ini masuk akal sekali. Cuma, tidak ada yang berpikir “out of the box”. Sementara Setnov sudah mulai mengeluarkan seni administrasi Abu Nawas.

Tidak ada yang teringat untuk menelusuri riwayat Setnov. Majelis hakim Tipikor dibentuk “menthok” oleh Papah. Aksi diam ini belum pernah dialami oleh dunia peradilan Indonesia. Inovasi gres dari seorang terdakwa yang populer sangat cerdik.

Padahal, yang dilakukan Setnov hanyalah kebijaksanaan kancil yang sepele saja. Beliau diam di depan majelis hakim sebab “brain setting”-nya sedang diletakkan pada posisi “Russian Mode”. Artinya, selama menghadapi persidangan ini Setnov tidak akan mengerti bahasa Indonesia. Dia hanya dapat berkomunikasi dalam bahasa Rusia.

Mengapa dapat begitu? Dari mana Setnov mendapat aplikasi Rusia?

Sewaktu Setnov berjumpa dengan Donald Trump di New York, September 2015, beliau juga sempat berkenalan dengan Melania Trump, isteri pengusaha yang populer hantam kromo itu. Setelah berkenalan, Pak Setnov berbincang sebentar dengan Melania.

Pak Setnov memakai bahasa Indonesia, Melania memakai bahasa Inggris beraksen Ukraina. Ukraina yakni sebuah negara besar bekas anggota Uni Soviet dulu. Melania usang tinggal di Kiev, ibukota Ukriana.

Pak Setnov pribadi menceritakan problem e-KTP kepada Melania dengan impian dapat dibantu. Pak Ketua mula-mula memakai bahasa Inggris sebisanya.

Sambil menunjuk ke dirinya, Setnov mengatakan, “Me, e-KTP problem. Madam dapat assistant?”

Melania sedikit merengut. Dia dapat menangkap ucapan “e-KTP”. Tetapi beliau agak tersinggung dengan kata “assistant”. Maksud Pak Setnov, “bisa assistant” itu yakni “apakah dapat bantu?”. Membantu beliau dalam problem e-KTP. Sedangkan Melania mengartikan itu “apakah dapat menjadi asisten”.

Setengah dongkol, Melania Trump memperlihatkan semacam chip komputer buatan Ukraina, namanya “Kiev Transfornitskaya Personalitschev” disingkat KTP juga. Yaitu, Transformasi Personalitas Kiev. Singkatnya, chip untuk mengubah identitas.

Melania yakin ketika Pak Setnov mengucapkan “Me, e-KTP problem”, niscaya orang Indonesia ini mau minta chip pengubah identititas buatan Kiev itu.

Tibalah saatnya skandal e-KTP dibongkar oleh KPK dan Pak Setnov dijadikan tersangka. Begitu dijadikan terdakwa di pengadilan Tipikor beberapa hari lalu, Pak Setnov pribadi memasang di dalam kepalanya chip KTP yang dihadiahkan Melania Trump.

Ketika hakim menanyakan “Nama Saudara siapa?”, bahwasanya Pak Ketua bukan membisu. Dia cuma bergumam menjawabnya dalam bahasa Ukraina, “Moye Im’ya Setyanovich Novantonov”. Nama saya, Setya Novanto.

Jadi, agar Pak Setnov dapat menjalani sidang Tipikor dalam keadaan normal, maka chip KTP buatan Ukraina itu harus dibuang dulu. Tetapi, harus orang dari Ukraina yang mengeluarkannya.

Sedikit saja technical error, Pak Setnov tidak akan dapat lagi kembali ke “Indonesia Mode” untuk selamanya. Kalau ini terjadi, sidang Tipikor harus dipindahkan ke Kiev.

Penulis: Asyari Usman (Ex Wartawan BBC)
Share Artikel: