Fahri Hamzah: Kekalahan Telak Amerika Di Pbb, Awal Musnahnya Semua Agenda Busuk
[PORTAL-ISLAM.ID] Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menentukan untuk menolak deklarasi kontroversial Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang mengakui Yerusalem Ibu Kota Israel.
Dalam pemungutan bunyi yang dilakukan 193 negara anggota dalam Majelis Umum PBB, Kamis (21/12/2017), sebanyak 128 negara menolak akreditasi Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Hanya 9 negara yang mendukung. Sementara 35 negara abstain.
Amerika dan Israel hanya didukung 7 negara-negara kecil: Guatemala, Honduras, Togo, Mikronesia, Nauru, Palau, dan Kepulauan Marshall.
Fahri Hamzah menyebut kekalahan ini akan menjadi awal musnahnya semua aktivitas basi Zionisme.
Berikut pernyataan Fahri Hamzah di akun twitternya (25/12/2017):
(1) Ini zaman pancaroba, Dunia sedang berubah arah, Amerika kalah telak dan hanya didukung oleh negara2 kecil. Semoga kekalahan Amerika dalam membela aktivitas Zionis Israel akan menjadi awal musnahnya semua aktivitas basi barat selama ini.
(2) Zionisme yakni kemunafikan yang paling kentara. Bagaimana perampasan hak dilegalkan dan dicarikan dasarnya yang paling ilmiah. Dan Kemerdekaan Dari penjajahan yang menjadi lantaran lahirnya PBB justru dikecualikan dari agresi #Zionisme Israel.
(3) Saya sangat senang melihat kekalahan Veto Amerika. Semoga ini menunjukan terbitnya tata dunia yang lebih baik dan kemunafikan yang dibungkus senyum segera sirna. Semoga mereka tidak saja tumbang di Perserikatan bangsa bangsa tetapi di seluruh dunia. #Zionisme
(4) Penderitaan Anak-anak dan Perempuan Palestina niscaya akan terjawab. Kezaliman yang nampak menjadi benar dan tanpa batas niscaya akan sirna. Dunia telah terlalu usang membisu dan sekarang waktunya untuk bicara dan nyatakan kebenaran. Ini giliran Indonesia apakah kita berani?
(5) Pemimpin yang tidak ikut dalam percakapan dunia bergotong-royong bukan harapan awal kita...karena Indonesia bercita-cita besar...ikut serta dalam perdamaian dunia yang berdasar pada perdamaian abadi dan keadilan sosial...Indonesia yakni juru bicara dunia.
(6) Maka...tiba masanya kita menyiapkan diri... selera kita terhadap pemimpin harus tinggi...
(7) Tanpa kesibukan berpikir dan membangun narasi besar kita akan sibuk mencari jalan tanpa arah dan tujuan...membangun dengan merampas subsidi, dengan berhutang, dengan menjual aset negara dan kekayaan alam...hasilnya kebangkrutan...