[PORTAL-ISLAM.ID] In America, seratus hari pertama dianggap penting. Fase transisi. Di situ, seorang presiden dinilai.
Menurut Michael D. Watkins, di atas 70% responden oke bahwa “success or failure during the transition period is a strong predictor of overall success or failure in the job.”
Professor David Greenberg menyatakan istilah "100 hari pertama" punya kekerabatan dengam Napoleon Bonaparte. Di Perancis, ada istilah "Les cent jours". Artinya, periode pendek ketika Napoleon "escaped from exile, raised an army, and briefly regained power in 1815".
Di Jakarta, "100 Hari Pertama" Anies-Sandi dimulai 16 Oktober 2017. Puncaknya: Acara "Mata Najwa".
Di masa transisi seratus hari itu, Anies berdiri momentum. Opini terkristalisasi di Mata Najwa. Tak ayal, Anies-Sandi dinyatakan menang. Personal credibility dan political capital ada di saku mereka.
Bila menggunakan a narrow set of metrics, 29 butir kinerja 100 hari Anies-Sandi sulit ditandingi gubernur lama. 10 dari 23 akad kampanye dimaterialisir hanya dalam waktu singkat. Pendapatan tempat tembus 103%. Padahal, Alexis ditutup. Ini luar biasa.
Donald Trump hanya sanggup mengakhiri keanggotaan Amerika dalam Trans Pacific Partnership trade agreement.
Franklin D. Roosevelt dinilai sebagai presiden paling berprestasi dalam 100 hari pertama.
Di Seratus Hari Pertama, Anies sukses menampilkan aksara pribadinya. Saya kira ini penting. Publik jadi tau siapa Anies Baswedan dan di mana keberpihakannya.
Anies seorang filsuf. Bahasa politiknya tinggi, halus dan dalam. Dia masuk kategori "Philosopher King".
Menurut Plato, philosopher king yaitu penguasa yang punya love of knowledge, intelligence, reliability, and a willingness to live a simple life.
"Philosophers must become kings…or those now called kings must…genuinely and adequately philosophize,"_ kata Plato.
Anies flexible di soal solusi. Nggak dogmatis dan pukul rata. Solusi Tanah Abang tidak mesti sanggup diaplikasi di Asemka Glodok. Bagi saya, itu cerdas.
Anies berpihak pada rakyat kecil. Dia berani tolak reklamasi menurut regulasi. Gubernur usang tunduk pada taipan dan istana.
Anies menciptakan terobosan dalam rencana ratifikasi terbatas becak. Dia mau revisi Perda No.8/2007. Ini Peraturan Daerah problematis. Banyak dikecam aktifis NGO.
Tapi, Jakarta sedang diselimuti anomali. Setan rasuki hati sebagian orang. Sebaik apa pun Anies-Sandi, mereka harus di-downgrade. Menyerupai Trump yang jadi sasaran klik liberal sampai ia nge-twit:
"No matter how much I accomplish during the ridiculous standard of the first 100 days, & it has been a lot (including S.C.), media will kill!"
Pertarungan belum selesai. The first hundred days mark is not the end of the story, it’s the end of the beginning. Masih banyak PR Jakarta. Di hari ke 101, Anies-Sandi eksklusif mau di-impeach.
*THE END*
Penulis: Zeng Wei Jian