[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Kapolda Metro Jaya yang kini menjabat Asisten Operasi Kapolri, Irjen Pol M Iriawan akan diangkat sebagai pelaksana kiprah (Plt) gubernur Jawa Barat menggantikan Gubernur Ahmad Heryawan yang akan berakhir masa jabatannya pada Juni 2018. Kabar penunjukan M Iriawan disampaikan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin dalam rapat pimpinan Polisi Republik Indonesia di Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Dilansir Republika, Kepala Bagian Penerangan Umum Polisi Republik Indonesia Kombes Polisi Martinus Sitompul mengatakan, planning penunjukan M Iriawan sudah disampaikan Wakapolri dalam rapat pimpinan Polri. "Informasi yang saya terima untuk provinsi Jawa Barat, pelaksana tugasnya akan diisi oleh Asisten Operasi Kapolri Irjen M Iriawan," kata Martinus.
M Iriawan yang bersahabat disapa 'Iwan Bule' pernah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya ketika Pilgub DKI Jakarta berlangsung tahun lalu. Martinus mengatakan, Mabes Polisi Republik Indonesia masih menunggu surat resmi penunjukan M Iriawan sebagai pelaksana kiprah Gubernur Jabar dari Kementerian Dalam Negeri.
Bersamaan dengan planning penunjukan M Iriawan, Martinus mengatakan, seorang perwira tinggi Polri, ialah Kadiv Propam Polisi Republik Indonesia Irjen Martuani Sormin juga akan ditunjuk sebagai pelaksana kiprah gubernur Sumatra Utara. Jawa Barat dan Sumatra Utara akan menggelar pemilihan gubernur tahun ini.
Martinus belum mengetahui secara perinci alasan penunjukan keduanya sebagai pelaksana kiprah gubernur. Namun ia menyampaikan penunjukan ini merupakan hal biasa jikalau memang dibutuhkan. Ia mencontohkan, Irjen Pol Carlo Brix Tewu yang sempat mengemban amanat sebagai Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Kemenko Polhukam dan kemudian menjabat Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Barat semenjak 30 Desember 2016.
"Begitu pun juga ketika ini, direncanakan ada dua perwira tinggi Polisi Republik Indonesia untuk menduduki jabatan Gubernur di wilayah Jawa Barat dan Sumatra Utara," kata Martinus. Masa jabatannya, berdasarkan Martinus, sekitar empat hingga lima bulan.
Rencana mengangkat pejabat aktif Polisi Republik Indonesia sebagai Plt Gubernur (terutama di Jawa Barat) ini sontak menjadikan pertanyaan publik. Salah satunya sebab di Pilkada Jabar ada mantan Kapolda Jabar yang menjadi calon wakil gubernur yang diusung PDIP.
"Ini kok polisi aktif ditunjuk jadi plt pak @jokowi ? Apalagi di Jabar ada mantan polisi ikut kontestasi," komen @panca66, salah satu kader PD.
"PLT gubernur Jabar.... 🤔! Pak Aher kan masih menjabat hingga Gubernur gres terpilih. 🤦🏻♀️ terus polisi aktif ditunjuk ke pemerintahan. emng ga ada pejabat lainny?" tanya akun @Suka_melody.
"Yg nyagub polisi yang plt polisi ga sekalian kpud nya polisi juga bawaslunya polisi juga 😂😂😂," sindir akun @SB_0107.
Ini kok polisi aktif ditunjuk jadi plt pak @jokowi ? Apalagi di Jabar ada mantan polisi ikut kontestasi https://t.co/KSQK9f89S5— Republik Dagelan (@panca66) 25 Januari 2018
PLT gubernur Jabar.... 🤔! Pak Aher kan masih menjabat hingga Gubernur gres terpilih. 🤦🏻♀️ terus polisi aktif ditunjuk ke pemerintahan. emng ga ada pejabat lainny— Dini Ryani (@Suka_melody) 25 Januari 2018
Nah ini jd pertanyaan besar. Adakah kiprah khusus d belakang buat memenangkan cagub tertentu atau sebab tempat ini punya potensi bahaya keamanan?— rieF (@Fieramuis) 25 Januari 2018
Seperti mau mengamankan bunyi mereka..— Ke-TIDAk-Adilan (@2019PresBaru) 25 Januari 2018
Yg nyagub polisi yang plt polisi ga sekalian kpud nya polisi juga bawaslunya polisi juga 😂😂😂— liar in chief (@SB_0107) 25 Januari 2018
Main ente bernafsu bro..gak cantik..
— Angku Gadang (@dusrimulya) 26 Januari 2018
Masa ente taro Polisi Aktif jd Plt Gubernur..sementara ada konco di Polisi yg jg ikut Pilkada..
Ente kira rakyat itu udik semua?
😄😊😁