Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mangkrak, Sofjan Wanandi: China Tunda Pencairan Dana Pinjaman


[PORTAL-ISLAM.ID]  Ketua Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi membeberkan alasan belum cairnya dana derma dari China Development Bank (CDB) sebesar Rp 73 triliun untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Menurut Sofjan, belum cairnya dana derma dari CDB lebih disebabkan lantaran perkara teknis.

"Kita masih banyak masalah-masalah teknis soal tanah dan lain-lain. Mereka ingin kita mempercepat pekerjaan rumah kita agar penyelesaiannya dapat dipercepat. Mereka ingin persoalan-persoalan ini akibat lebih cepat ibarat yang mereka inginkan," kata Sofjan usai rapat tertutup dengan Wapres Jusuf Kalla dan Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian di kantor Wapres, Jalan Veteran, Jakarta, Senin 29 Januari 2018.

Pendek kata, Cina meminta perkara teknis ini segera diselesaikan oleh pemerintah. Masalah ini diakui Sofjan, sudah berkali-kali dibahas antara kedua negara lantaran menjadi proyek strategis.

"Presiden juga dengan presiden mereka (Xi Jinping) bersahabat sekali, sudah lima atau enam kali bertemu tahun kemudian minta agar tahun itu juga (diselesaikan). Beberapa proyek besar mereka antara lain kereta cepat Jakarta-Bandung agar dipercepat. Halangan-halangan apa, itu minta dipercepat juga," sebutnya.

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diresmikan oleh Joko Widodo pada Januari 2016. Sejak ketika itu, pengerjaan proyek tersebut mangkrak. Selain perkara teknis soal pembebasan lahan, hambatan lainnya ialah dana derma dari CBD belum juga cair untuk membiayai proyek tersebut.

Padahal, Januari tahun ini Menteri BUMN Rini Soemarno dengan sangat yakin menyampaikan dana derma dari CBD akan cair hanya dalam hitungan hari.

“Modalnya sudah masuk. Kemungkinan jikalau sekarang, lantaran kita menunggu hingga pembebasan Halim. Makara sudah selesai, insya Yang Mahakuasa kita dapat narik (dana) dalam 10 hari ke depan," ujarnya usai bertemu Gubernur DKI Anies Baswedan di Balai Kota, Rabu 10 Januari 2018.

Proyek KA cepat Jakarta-Bandung bukan merupakan proyek pemerintah. Proyek ini ialah business to business antara BUMN Indonesia dan BUMN Cina. Pemerintah tidak menganggarkan dana untuk proyek besar ini. Proyek akan dikerjakan oleh konsorium PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC).

Sebenarnya, konsorsium sejumlah BUMN yang mencakup PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yang terdiri dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero), dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) bahkan sudah membebaskan 100% lahan di daerah Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Pembebasan lahan itu nantinya akan diikuti pembangunan tunnel alias terowongan kereta. Nantinya akan ada 5 terowongan yang dibangun di daerah Halim.

Sumber: TeropongSenayan
Share Artikel:

Related Posts :