Wonder Women Palestina Perempuan-Perempuan Tangguh Palestina Yang Ditakuti Tentara Israel
(Ahed Tamimi)
[PORTAL-ISLAM.ID] "Wonder Woman" itu hanya fiksi dengan bintang Gal Gadot asal Israel.
Sedangkan "Wonder Women Palestina" itulah fakta yang menciptakan takut dan ciut tentara zionis Israel.
Mereka (Wonder Women Palestina) melakoni "peran" mereka dalam dunia konkret tanpa punya rasa takut. Walau mereka tak bersenjata.
"Hidup dibawah penjajahan mengakibatkan Anda seorang yang berpengaruh dan tangguh. Anda akan berjuang demi hak-hak Anda, dimanapun Anda hidup di Palestina."
Demikian disampaikan wanita Palestina.
[video - Aljazeera]
Ahed Tamimi, seorang cukup umur Palestina yang berusia 16 tahun ditangkap Israel dan menghadapi 12 tuntutan termasuk tudingan menyerang seorang prajurit Israel. Ia ditahan pada 19 Desember 2017 sesudah video yang menampilkan ia dengan berani mengusir para prajurit Israel diluar rumahnya menjadi viral.
"Pergi kau!"
"Keluar !"
Teriak Ahed Tamimi sambil mendorong tentara Israel yang bersenjata lengkap.
Ahed murka pasukan Israel telah menembak sepupunya Mohammad Tamimi yang berusia 15 tahun di wajah dengan sebuah peluru berlapis karet. Mohammad Tamimi berada dalam keadaan koma selama 72 jam.
Ahed ialah satu dari empat wanita di keluarganya yang ditahan dalam waktu kurang dari 2 minggu. Sepupunya yang lain, Nour yang juga terlihat di video itu ikut ditahan dan dituding atas penyerangan dan mengintervensi tugas-tugas seorang prajurit Israel. Ibu Ahed, Nariman, juga ditahan dituntut dengan dugaan “penghasutan” alasannya memposting video tersebut di media sosial. Manal Tamimi juga ditahan ketika meminta dilepaskannya saudari-saudarinya dalam sebuah protes diluar sentra penahanan Ofer.
Dalam sebuah wawancara dengan Aljazeera pada Mei kemarin Manal Tamiimi menggarisbawahi pentingnya wanita Palestina dalam perlawanan menghadapi penjajah Israel.
"Perempuan Palestina semuanya istimewa. Sejak awal Anda mendapati wanita berpartisipasi dalam semuanya baik secara pribadi maupun tak langsung. Saat kami mulai memprotes dan beraksi melawan penjajahan, tak ada lagi debat mengenai apakah wanita harus berpartisipasi atau tidak."
Ia menyebut hal ini mengakibatkan mereka kaum wanita Palestina simbol atas perlawanan dan sekaligus menjadi sasaran Israel.
“Jadi pasukan Israel menyadari ini dan mereka mulai menargetkan wanita sebagai sebuah eksekusi umum. Bahwa jikalau kalian terus memprotes, kalian wanita akan membayar akibatnya.”