Pks Menuju Istana


PKS Menuju Istana

Mahkamah Konstitusi (MK) menguatkan keputusan dewan perwakilan rakyat RI bahwa ambang batas pencalonan presiden/wakil presiden yakni 20% bangku dewan perwakilan rakyat RI 2014 atau sama dengan 112 bangku dewan perwakilan rakyat RI 2014

Perolehan bangku dewan perwakilan rakyat RI 2014; PDIP (109), Golkar (91), Gerindra (73), Demokrat (61), PAN (49), PKB (47), PKS (40), PPP (39), Nasdem (35) dan Hanura (16).

Tidak ada satupun partai yang bisa mengusung capres/cawapres sendirian, semua butuh berkoalisi. format koalisi masih sangat cair, tetapi sudah bisa dibuat alasannya yakni komposisi kekuatan masing-masing terlihat alasannya yakni tidak lagi menunggu Pileg 2019.

Maka format koalisi sangat tergantung dari posisi tawar tiap-tiap partai dalam mengusung nama/figur capres/cawapresnya. Golkar, Nasdem, Hanura, PPP sudah terang mendeklarasikan Jokowi untuk capres 2019, PDIP mungkin juga menyusul sedangkan PKB jelas-jelas kampanye hanya untuk posisi cawapres 2019, entah cawapres siapa...?

Sedangkan Gerindra belum muncul figur lain untuk dicapreskan selain Prabowo. Sedangkan PKS punya 9 nama bacapres, belum terang siapa satu nama yang akan diusung.

Konstelasi pencapresan faktanya sepi, hanya Jokowi dan Prabowo yang sudah definitif muncul, tidak ada capres alternatif lain yang berani muncul. Dinamika pilpres jadi buntu, belum ada keberanian, padahal publik menunggu capres alternatif.

Anis Matta tampaknya punya keberanian muncul, penetapan Anis Matta menjadi salah satu kandidat capres di PKS yakni modal besar. Di lapangan, spanduk Anis Matta capres 2019 betebaran, belum lagi di sosial media. Memang ada bacapres selain Anis Matta di PKS, tetapi mungkin masih wait and see, padahal waktu registrasi capres/cawapres tidak usang lagi (8-14 Agustus 2018).

Anis Matta melaju, memecah kebuntuan politik, kader PKS kaget tetapi juga bangga, begitu juga publik. Jokowi dan Prabowo akan menerima lawan tangguh. Kehadiran Anis Matta mulai mengembalikan posisi tawar PKS. Fahri Hamzah tokoh yang menjadi magnet publik ketika ini ikut mendorong dan menjadi endorser Anis Matta, bahkan ajang Rakernas Alumni KAMMI disediakan spot khusus bagi Anis Matta memberikan orasi kebangsaan yang dihadiri mebludak banyak orang hingga harus lesehan.

Partai politik juga mulai melirik capres alternatif dari PKS ini, maklum terbentuknya Koalisi Merah Putih tidak lepas dari tugas dan bantuan Anis Matta yang memimpin PKS ketika itu.

Tampaknya Anis Matta mulai menjajaki kawan koalisi pilpres dan Anis Matta punya kemampuan untuk itu.

PKS bersiap menuju istana, bukan sekedar akseptor sidang kabinet tetapi nomor 1 istana.

Situasi ini harusnya disyukuri oleh strukur dan kader PKS, alasannya yakni ini bisa berdampak pada elektabilitas dan jodoh koalisi.

PKS harus bilang ke publik dan partai-partai: "Tiket Capres PKS mau di pake sama PKS...ngga dijual!!!"

-by irfanenjo-

[video - Anis Matta di program Alumni KAMMI]


Share Artikel:

Related Posts :