[PORTAL-ISLAM.ID] Majelis Syuro PKS sudah memutuskan nama-nama capresnya dalam pilpres 2019 mendatang. Satu diantara nama-nama itu yaitu Anis Matta, politisi PKS asal Sulawesi Selatan.
Banyak kalangan menilai, Anis Matta yaitu benteng pertahanan terkhir PKS, pasca ditetapkanya LHI sebagai tersangka perkara impor sapi.
Anis Matta yaitu aktvis gerakan Islam yang cukup dikenal luas pelopor gerakan Islam. Gagasan-gagasanya ihwal Islam dan ke Indonesiaan, membuatnya relatif diterima oleh semua tokoh-tokoh Islam dan Nasionalis.
Ia tidak hanya dikenal didalam Negeri, namun pemikiranya kerap kali dijadikan acuan pelopor gerakan Islam internasional.
Yang membedakan Anis Matta dengan tokoh-tokoh Islam yang lainnya adalah, kemampuanya dalam melunakkan perasaan orang dalam berpidato.
Anis Matta juga bisa aben semangat orang, dalam setiap pidatonya. Racikan kalimat dalam setiap pidatonya menciptakan orang berdecak kagum.
Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Prof. Dr. Musni Umar yang menghadiri pidato kebangsaan Anis Matta di program Keluarga Alumni KAMMI di Jakarta, Sabtu (3/2/2018) kemarin menuturkan...
"Sore ini saya hadiri pidato kebangsaan Anis Matta, mantan Presiden PKS bertema Arah Baru Indonesia. Pidatonya luar biasa. Dia memberikan 3 gelombang perjalanan bangsa Indonesia," kata Prof. Dr. Musni Umar yang disampaikan melalui akun twitternya (@musniumar).
"Sore ini ketika saya hadiri pidato kebangsaan Anis Matta, saya sanggup pelajaran pentingnya seorang calon pemimpin bangsa Indonesia tampil di suatu lembaga terbuka untuk memberikan pidato semoga masyarakat tidak salah menentukan pemimpin dalam Pilpres. Pidato jangan baca teks," lanjutnya.
Tidak hanya mempunyai kemampuan dalam berpidato, Anis Matta juga penulis hebat. Literasinya kental dengan nuansa sastra.
Pengalamanya di dunia politik juga tidak di ragukan. Ia pernah menjabat Sekjen PKS selama tiga periode, dan pernah memimpin PKS dalam masa krisis.
Anis Matta juga pernah menempati jabatan publik yang strategis, Wakil Ketua dewan perwakilan rakyat RI. Ia rela mundur dari jabatan empuk itu ketika diberi amanah menjadi Presiden Partai, untuk fokus membawa PKS lolos dari angin puting-beliung yang menerjang dikala itu.
Anis Matta jugalah yang mengarsiteki Koalisi Merah Putih. Meski belakangan koalisi ini bubar karena intervensi kekuasaan.
Jika melihat jejak rekamnya, Anis Matta layak memimpin Indonesia. Menjadi Presiden Republik Indonesia.
Oleh: Sumardi
Labuan Bajo | Manggarai Barat NTT
Sore ini saya hadiri pidato kebangsaan Anis Matta, mantan Presiden PKS bertema Arah Baru Indonesia. Pidatonya luar biasa. Dia memberikan 3 gelombang perjalanan bangsa Indonesia. pic.twitter.com/Lqg0FHrKIK— Musni Umar (@musniumar) 3 Februari 2018
Sore ini ketika saya hadiri pidato kebangsaan Anis Matta.— Musni Umar (@musniumar) 3 Februari 2018
saya sanggup pelajaran pentingnya seorang calon pemimpin bangsa Indonesia tampil di suatu lembaga terbuka utk memberikan pidato semoga masyarakat tdk salah menentukan pemimpin dlm Pilpres. Pidato jangan baca teks