Akhirnya!
Ada juga yang mau mengubahnya. Dan semoga bukan cuma omong kosong. Nanti tantiem dihapus, eeeh diganti gaji dinaikin. Sama saja. Semoga betulan dihapus total.
Komisaris BUMN itu 100% tidak ada kerjaannya. Jujur sajalah, my friend, nggak usah bersilat lidah. Kamu di sana cuma duduk, rapat, ngoceh, cuap2, selesai. Fungsi pengawasan? Fungsi bla bla bla? Duuh, berhenti omong kosong. Nggak semua orang itu bisa dibohongi.
Maka, jika komisaris ini hanya dekoratif, hiasan saja, buat apa dikasih penghasilan gila2an? Pertamina, Mandiri, itu total tantiem per tahun nyaris setengah trilyun sendiri. Belum lagi anak2 perusahaannya. Crazy.
Jika kamu ngasih tantiem ke Direksi, masih masuk akal, karena direksi memang nahkodanya perusahaan. Salah bikin keputusan, bisa masuk penjara. Salah strategi, perusahaan bisa kacau. Komisaris? Nggak ada resikonya jadi komisaris BUMN di negeri ini.
Jadi, dengan menghapus total tantiem, sim salabim! mudah banget, mendadak BUMN jadi hemat 8 trilyun per tahun. Quick wins begini ini harusnya dari duluuu!
Dan satu lagi, berhentilah memberikan tunjangan pajak ke seluruh pegawai/karyawan BUMN. Ini tuh kocak. Gaji karyawan BUMN itu sdh tinggi2 loh. Bukan standar UMP/UMR. Maka lucu, jika buruh2 saja yg tembus PTKP, terpaksa bayar pajak, kok bisa pegawai BUMN yg gajinya dobel triple dibanding mereka, pajak penghasilannya ditanggung BUMN? Biarkan mereka tahu rasanya bayar pajak, dipotong.
Jadi, Bos Danantara (kalau kalian kenal bilangin ke dia), tolong kamu kaji juga penghapusan tunjangan pajak di seluruh BUMN, bisa hemat puluhan trilyun, my friend. Bahkan 100 trilyun mungkin ada. Periksa BUMN mana saja yg masih menanggung pajak penghasilan pegawainya. Nanti kaget deh.
(TERE LIYE)
*NB: Sy itu saat nulis, selain ngomel2, juga ngasih solusi loh, gratis. tp entahlah didengerin atau tdk. soal tantiem ini, wuiih, sejak 10 tahun lalu sy sdh tulis hapus saja.
