[PORTAL-ISLAM] Pak Moeflich adalah Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Beliau memang aktif menulis (kritis) di medsos, di akun facebooknya. Gara-gara itu beliau diskors status dosennya oleh Kementerian Agama era rezim Jokowi.
Hari ini (7/8/2025), Pak Moeflich di akun fbnya merespons berita pemeriksaan mantan Menteri Agama Yaqut oleh KPK dalam kasus dugaan korupsi kuota haji.
Berikut kutipan lengkapnya:
Ini mah pengalaman pribadi yang berkesan. 2 thn lalu saat saya sedang mengurus rehabilitasi status dosen saya yang sudah 3 thn diskor oleh Kemenag karena tulisan di FB mengkritik cawapres dalam Pilpres 2019, proses rehab status itu sedikit lagi. Saat itu Menagnya Yaqut, menggantikan Fachrurrozi, yang rajin mengeluarkan statemen radikal-radikul.
Saat sedang menunggu pemulihan status yang sedikit lagi itu, di FB saya menulis status menjelaskan secara sosiologis mengapa, saat itu, pergantian Logo halal MUI halal heboh. Saya jelaskan tiga faktor penyebab, diantaranya karena perubahan logo itu dilakukannya oleh Kemenag, bukan oleh MUI sebagai lembaga yang berwenang mengeluarkan status halal itu. Di penjelasan saya itu, ada kalimat "Menag yang di mata masyarakat banyak kontroversial dan sering membuat kegaduhan itu ..."
Di kampus heboh, oleh staf rektorat dan dakan, saya dapat info status itu nyampai ke rektor dan Gus Men (Yaqut). Saya disorot lagi. "Pak Moeflich tuh kerja dimana sih? Kan di bawah Kemenag, mengapa kok mengkritik Menag?" kata staf, mewakili rektor, yang membantu mengurus administrasi pengembalian status saya.
Saya bilang: "Lha itu hanya penjelasan sosiologis sebuah kontroversi, apa masalahnya?" Staf itu bilang, "iya, tapi di mata rektor itu masalah karena mengkritik Menag dan status itu sudah sampai ke Gus Men. Pak Moef terlalu berani." Saya maklumi, staf dan rektor berpikirnya ya begitu, wajar. Tapi saya berpikir kenapa rektor gak manggil saya? Infonya katanya gak berani.
Di rumah, kabar itu juga kepikiran juga. Malamnya saya bermimpi, sedang duduk di luar sebuah ruangan besar menunggu ada pertemuan rapat para pembesar. Selesai rapat, keluarlah seorang menteri dengan para pejabat bawahannya, semua berbatik resmi. Saya nyamperin dan menteri itu berkata di depan beberapa orang itu: "Tangguhkan lagi pemulihannya!" Mimpi itu jelas sekali.
Seminggu kemudian, saya menanyakan lagi info tentang saya, kapan turun surat pengembalian status itu. Jawabannya: "Kata Menag ditangguhkan lagi. Gus Men membaca status Pak Moeflich itu." Rupanya mimpi itu berita. Saya pun ngomong sendiri: "Kaseeep .... Kalau lagi disorot dan menunggu nasib, mbok ya nulisnya ditahan duluuu ..." Hihihi ... Saya menertawakan diri sendiri 😄. Tapi, ucapan guru saya sungguh berkesan: "Kamu kalau gak begitu, gak akan hidup jiwamu!"
Kedua Menag itu, Fachrurrozi sudah diberhentikan dan Yaqut kini sedang diperkarakan dalam kasus haji, saya mah sedang bahagia menikmati hidup, heuheu .... 😊☕🚬
(Moeflich H. Hart)
*fb


