@import url('https://fonts.googleapis.com/css2?family=EB+Garamond:ital,wght@0,400..800;1,400..800&display=swap'); body { font-family: "EB Garamond", serif; }

Tegas! Sudirman: No Deal Ke Papa Novanto


[PORTAL-ISLAM.ID]  Proyek e-KTP nilainya 5,9 triliun. Kini dituding jadi bancakan rame-rame. Negara konon rugi 2,3 triliun. Nilai proyek ini lebih besar dari APBD Semarang sebesar 4,5 triliun. Sedangkan PAD Semarang sekitar 1,8 triliun. Jadi, kerugian negara lebih besar dari pendapatan setahun sebuah kotamadya.

Tanggal 8 Februari 2018, Ganjar Pranowo beri testimoni. Setya Novanto pun tersenyum. Senyuman Maut. Senyumnya penuh arti. Tadi ia bilang Ganjar terima 500 ribu dollar. Ganjar berkata kisah Setya Novanto tidak bener.

Entah, apa makna senyum "papa". Sebelumnya, nama Ganjar disebut-sebut JPU, Nazarudin dan Miryam.

Netizen rame. Polling dibikin. Aneh, kali ini publik percaya omongan Setya Novanto. Dia dituduh sebagai pihak yang mengatur mega korupsi e-KTP. Tentu, ia ngerti detailnya.

Setya Novanto pemain lama. Old player. Selalu lolos dari jeratan. Minimal ia disebut-sebut tersangkut 6 skandal. Namanya mulai meroket dikala masalah cessie Bank Bali mencuat. Kasus ini merugikan negara sebesar 900 miliar.

Setelah itu, berturut-turut Setya Novanto dikaitkan banyak kasus: Penyelundupan beras impor Vietnam, limbah racun dari Singapura, dugaan suap menyuap PON Riau, dan skandal kontrak Freeport. Dia bikin heboh dikala bawa-bawa nama presiden dan wapres. Sejak itu, ia dipanggil "Papa Minta Saham".

Ngga banyak orang tahu, kalo Setya Novanto yaitu salah seorang penggede yang tolak pembubaran Petral.

Sejak tahun 2005, Setya Novanto sudah berkontradiksi dengan Sudirman Said.

Waktu itu, Setya Novanto memimpin Panitia Kerja Rekonstruksi DPR. Urusan seputar alokasi anggaran. Sedangkan Sudirman Said bertugas sebagai Deputi Hubungan Kelembagaan BRR Aceh-Nias.

Setya Novanto tunda-tunda sidang. Rombongan Tim BRR terpaksa bermalam di Hotel Sahid. Di hari ketiga, Sudirman Said beri ultimatum supaya dewan perwakilan rakyat segera tetapkan anggaran rekonstruksi atau Tim BRR kembali ke Aceh dan mengabarkan kepada rakyat bahwa dewan perwakilan rakyat tidak sanggup memutuskan.

Ketegangan naik. Tim Setya Novanto mengatakan lobby. Dia buka kamar di lantai 14 Hotel Sahid. Deputi strategis menyerupai Deputi Keuangan, Ekonomi, Deputi Infrastruktur dan Deputi Perumahan, satu per satu dipanggil masuk kamar.

Sudah sanggup diduga, tendensi Setya Novanto mengarah pada usul kesepakatan alokasi proyek, material sampai titip kontraktor.

Para Deputi BRR rapat internal. Semuanya sepakat: NO DEAL. Tim BRR menentukan pulang ke Aceh dan kerja dengan dana pinjaman asing, jikalau Forum dewan perwakilan rakyat tak sanggup putuskan anggaran.

Sudirman Said menegaskan tidak mau lagi ada rapat-rapat dalam kamar. Semuanya harus transparan dan terbuka. Semua anggota Tim BRR setuju. Kekompakan Tim BRR membuahkan hasil. Setya Novanto gigit jari. Akhirnya, Paripurna dewan perwakilan rakyat ketok palu tanpa dikotori negosiasi-negosiasi proyek.

Setelah dari BRR, Sudirman Said dipercaya membantu Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono membenahi bisnis TNI.

Selanjutnya, Sudirman Said ditugaskan mempercepat transformasi di badan Pertamina. Ketika itu, Menteri BUMN dipegang Sofyan Djalil. Ngga lama, Dirut Arie Soemarno dan Sudirman Said disingkirkan alasannya yaitu mencoba membubarkan Petral.

Sebelum bertugas sebagai Menteri ESDM, Sudirman Said diberi amanah sebagai Dirut PT. Pindad.

Di skandal Freeport, Sudirman Said membongkar masalah "Papa Minta Saham". Aktor utamanya, sekali lagi, Setya Novanto.

Sudirman Said dan Setya Novanto sama-sama konsisten. Yang pertama konsisten ngeberesin penyimpangan, satunya lagi konsisten tersangkut banyak masalah dan skandal.

Penulis: Zeng Wei Jian