Tokoh Nu Gus Solah Berharap Kepala Kepolisian Republik Indonesia Ralat Pernyataannya Dan Minta Maaf


[PORTAL-ISLAM.ID] Pernyataan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang menyebut ormas Islam selain Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah mau merontokkan negara, dinilai tidak tepat oleh tokoh NU KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah.

Ormas Islam lainnya, kata Gus Solah, juga punya tugas dan imbas untuk bangsa ini.

Sarekat Islam, ujarnya mencontohkan, lebih dulu terjun ke dunia politik dibandingkan NU dan Muhammadiyah.

“Kalau dulu, tahun 20-an imbas Sarekat Islam lebih besar daripada NU. Itu termasuk organisasi yang melalui Pak Tjokroaminoto menumbuhkan kebangsaan. Tokoh Pak Tjokroaminoto itu luar biasa ditambah Agus Salim. Tidak dapat dinafikan peranan Pak Tjokro. Itu gurunya Bung Karno,” tuturnya kepada hidayatullah.com di Jakarta ketika dihubungi semalam, Selasa (30/01/2017).

“Saya pikir ormas Islam lain juga banyak. Persis melalui Pak Natsir, Al Khairaat juga jasanya banyak,” tambah Pengasuh Pesantren Tebu Ireng ini.

Gus Solah berharap Tito meralat pernyataannya dan meminta maaf.

“Mudah-mudahan ia mencar ilmu dari kesalahan ini. Dan insya Yang Mahakuasa ia mencar ilmu lah. Rasanya tidak ada orang yang sempurna. Orang selalu berbuat salah. Makara sudah, kita sudah memberikan kritik. Saya pikir cukup lah. Tidak perlu kita perpanjang lagi,” pungkasnya.

Sumber: Hidayatullah

[video - Pidato Kapolri]

Share Artikel: