Peran Orang Hebat Dalam Lintasan Sejarah


Peran Orang Hebat

Dakwah ini milik Allah, ia akan terus berjalan dengan kita atau selain kita. Seluruh kemenangan adalah karena Allah yang memenangkannya.

Walau demikian, Allah tidak akan memberikan kemenangan dengan gratis. Ada harga yang harus dibayar berupa perjuangan.

Sudah menjadi sunatullah bahwa dakwah ini akan berkembang pesat bila didukung oleh orang-orang hebat. Ia akan menepi dan termarjinalkan jika orang-orang hebat itu diam dan tak perduli.

Sepanjang sejarah kemanusian, dakwah ini berkembang pesat jika digawangi oleh mereka-mereka yang hebat. Dalam hal ini, para rasul as adalah mereka yang berada di garda terdepan. Di bawah kepemimpinan mereka umat bersatu dan hukum Allah ditegakkan.

Selamatnya sekitar 3000 pasukan pada perang Mu'tah tidak bisa dilepaskan dari peran dan kehebatan Khalid bin Walid dalam mengatur siasat menghadapi bala tentara Romawi yang jumlahnya sampai 200 ribu personal.

Takluknya Baitul Maqdis setelah lebih dari seratus tahun di bawah kekuasaan kaum Nasrani tidak bisa dilepaskan dari peran dan kehebatan sultan Shalahuddin Al Ayyubi yang berkeliling membangkitkan ghirah umat Islam.

Kemenangan yang gemilang pada perang Ainun Jalut tidak bisa dilepaskan dari kehebatan dan peran Saifuddin Quthz dalam memimpin pasukannya menyerbu dan memporak porandakan pasukan Mongolia

Takluknya kota Konstantinopel dari tangan kaum nashrani tidak bisa dilepaskan oleh kehebatan dan peran Sultan Muhammad Al-Fatih yang sejak usia dini memiliki cita-cita agung untuk merealisasikan nubuat Rasulullah saw.

Kemerdekaan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran dan kehebatan bung Karno dan bung Hatta sehingga nama mereka berdua tak mungkin terhapuskan dari lembaran sejarah Indonesia.

Hal ini juga berlaku dalam skala organisasi, institusi ataupun kelompok umat.

Kalau bukan karena peran orang-orang hebat, kecil kemungkinan PKS akan dapat bangkit dari keterpurukannya dan dapat membusungkan dada lalu mendapatkan kursi yang cukup signifikan untuk partai yang sedang dilanda prahara pada pemilu 2014, setelah sebelumnya dihantam tsunami politik karena presidennya digelandang ke Sukamiskin dalam kasus dakwaan korupsi sapi yang membuat seluruh kepala kader tertunduk lesu dan malu.

Setahun sebelumnya yaitu pada pada tahun 2013 dalam suasana yang penuh prahara, kursi gubernur di Jawa barat dan Sumatra Utara dapat dipertahankan.

Kalau bukan karena peran orang-orang hebat, kecil kemungkinan PKS yang dalam urutan perolehan suara no 7 mendapatkan posisi pimpinan di DPR dan MPR priode 2014 - 2019, diakui atau tidak diakui.

Tapi ketika orang-orang hebat itu hilang, maka Andalusia lenyap dari peta umat Islam setelah kurang lebih berkuasa 800 tahun. Khilafah Islamiyah hilang dari permukaan bumi setelah 14 abad eksis berkuasa menebar kebaikan di seluruh penjuru dunia.

Saya tidak tahu apakah hilangnya posisi gubernur Jawa-barat, gubernur Sumatra Utara, gubernur Maluku Utara, lepasnya posisi calon wakil presiden dan tidak jelasnya nasib wakil gubernur DKI ini pertanda orang-orang hebat itu telah hengkang? Saya tidak mau berspekulasi.

Tentu, ini bukan satu-satunya tolak ukur. Ada peran orang lain juga. Dan tentunya sebelum segala sesuatu semua atas pertolongan Allah.

Tapi saya ingin mengatakan bahwa keberadaan orang-orang hebat dalam suatu institusi adalah keniscayaan dan mutlak dibutuhkan. Mengabaikan dan menepikan mereka adalah awal dari keterpurukan dan kenestapaan. Wallahu 'alam.

Natar, Jumat 15 Februari 2019

(Ustadz Komiruddin Imron)

Share Artikel: