[PORTAL-ISLAM.ID] Dikutip Reuters, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terlibat skandal korupsi dalam tiga kasus korupsi yang berbeda.
Pertama, Case 1000. Dalam perkara ini Netanyahu dan keluarganya dituduh menerima gratifikasi berupa sampanye, cerutu, dan sejumlah perhiasan dari produser Hollywood yang merupakan warga Israel, Arnon Milchan, dan pebisnis asal Australia, James Packer, dalam kurun waktu 2007 sampai 2016.
Hadiah-hadiah itu disebut diberikan kepada Netanyahu sebagai imbalan karena telah memberikan "bantuan politik." Hingga kini, penyelidikan polisi masih berkutat untuk mengungkap bantuan politik seperti apa yang diberikan.
Kasus kedua disebut Case 2000. Netanyahu dituduh melobi Arnon Mozes, seorang pemilik surat kabar ternama Israel, Yedioth Ahronoth, terkait permintaan pemberitaan positif. Sebagai imbalannya, Netanyahu yang berkuasa sejak 2009 bersekongkol dengan menerbitkan aturan pemerintah dan sejumlah cara lain untuk menekan pertumbuhan surat kabar pesaing Yediot, Israel Hayom.
Dalam perkara kedua, Netanyahu bersama Mozes disangka menyuap, menipu, dan melanggar mandat yang diberikan rakyat.
Perdana Menteri Israel kesembilan itu juga terjerat skandal korupsi Case 4000. Dalam kasus ini, Netanyahu dituding memberikan kelonggaran regulasi bagi perusahaan telekomunikasi Bezeq Telecom Israel.
Dikutip Reuters, sebagai imbalan, Netanyahu dan sang istri, Sara, mendapat pemberitaan positif dari sebuah perusahaan portal berita Walla.
Baca Juga
- Sarawak baru saja mengumumkan pendidikan tinggi gratis untuk semua warga Sarawak yang belajar di universitas
- Investor Korea resah, sudah terlanjur invest Triliunan Won di Indonesia kini terancam pasca UU TNI disahkan
- Mantan Jaksa AS ditemukan tewas di tempat tidurnya, dia mengusut kasus masuknya warga Israel secara ilegal
Mandelblit mengatakan dia bersama timnya masih memeriksa materi kasus yang menjerat Netanyahu. Dia menuturkan berupaya membuat susunan dakwaan secepat mungkin.
"Saya sudah memberi tahu pengacara (Netanyahu) bahwa tidak ada halangan untuk membuat dan menerbitkan keputusan, jika ada, untuk mempertimbangkan pengajuan dakwaan dalam kasus-kasus yang berkaitan dengan PM, atau sebagian dari mereka yang tunduk pada hukum, bahkan sebelum tanggal pemilu," ucap Mandelblit pada Jumat (1/2/2019).
Walaupun namanya terus terseret kasus korupsi, Netanyahu masih disebut masih memiliki pamor kuat untuk mempertahankan kursinya di pemilu mendatang.(CNN)
Masih ingat?
Di Saat Rakyat Gaza Palestina Dibantai, Petinggi NU Temui PM Zionis Israel Netanyahu
Prime Minister Benjamin Netanyahu met today, at the Prime Minister's Office in Jerusalem, with Yahya Cholil Staquf, the General Secretary of the global Islamic organization Nahdlatul Ulama. pic.twitter.com/qcaidqdyei— PM of Israel (@IsraeliPM) 14 Juni 2018
The Prime Minister said that many Muslim countries are getting closer to Israel for various reasons; the first is security – the common struggle against the Iranian regime and Daesh, and the second is technology. pic.twitter.com/cwJkUq6XfX— PM of Israel (@IsraeliPM) 14 Juni 2018
A special meeting today in Jerusalem with Yahya Cholil Staquf, the General Secretary of the global Islamic organization Nahdlatul Ulama. I’m very happy to see that Arab countries and many Muslim countries are getting closer to Israel! pic.twitter.com/FvGMBpZv6u— Benjamin Netanyahu (@netanyahu) 14 Juni 2018