Logika Sederhana Lockdown


Logika Sederhana Lockdown:

Mumpung virus corona itu belum tersebar luas dan kondisi masyarakat masih fit, maka justru sekarang di lockdown agar virusnya tidak menyebar. Kalaupun khawatir rakyat panik, mereka panik dalam keadaan sehat. Paniknya paling-paling beberapa menit. Setelah itu kembali sadar, dan segera berfikir apa yang mesti dilakukan.

Tapi kalau virusnya sudah menyebar, di sana sini sudah bergelimpangan korban, baru di-lockdown, rakyat akan panik dalam keadaan sakit dan susah. Itu bisa dipastikan paniknya berlipat-lipat kuadrat.

Kalau pun perekonomian anjlok dengan lockdown, anjloknya dalam kondisi badan sehat. Yang akan difikirkan hanya isi perut. Tidak bisa dibayangkan bila penyakit mewabah, korbannya banyak, otomatis ekonomi akan lebih anjlok lagi. Di samping memikirkan apa yang akan dimakan, juga memikirkan biaya berobat.

Cuma, mungkin karena ini logika sederhana, sementara pemegang kebijakan logika yang mereka miliki jauuuuuuuuh di atas rata-rata.

Apakah ketika diri atau keluarganya yang jadi korban baru ia sadar? Logika sederhananya baru muncul?

Ya Allah, selamatkan kami dari perangai para "sufaha'".

(Ustadz Zulfi Akmal)


Share Artikel: