1 lagi Stafsus Milenial Diduga Kejar Proyek APBN


[PORTAL-ISLAM.ID]  Kerja Staf Khusus ‘milenial’ Presiden Joko Widodo sedang menjadi sorotan publik karena dinilai sarat dengan konflik kepentingan. Selain Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra yang sudah mengundurkan diri, Billy Mambrasar juga diduga terlibat dalam konflik kepentingan.

Terungkap, Billy telah mengajukan perusahaannya PT Papua Muda Inspiratif (PMI) ke Kementerian Koperasi dan UKM. Di struktur PT PMI, Billy tercatat sebagai Direktur Utama (Dirut).

Dilansir Tempo, awalnya Billy dan juga Stafsus Jokowi lainnya, Putri Tanjung bertemu dengan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Gedung Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta Selatan. Setelah pertemuan itu Billy menjelaskan panjang lebar soal Gerakan Papua Muda yang didukung oleh Teten.

Lewat gerakan tersebut, Billy dan perusahaannya membantu pengembangan 308 pengusaha muda asli Papua. “Mereka usahanya sudah berjalan dan puji Tuhan dari Kementerian Koperasi dan UKM menyambut baik dan memberikan dukungan,” kata dia.

Menurut Billy, dukungan diberikan dalam tiga bentuk. Pertama, hibah untuk bisnis yang kecil. Kedua, LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir) untuk bisnis menengah ke atas melalui mekanisme koperasi. Ketiga, pinjaman dengan bunga kecil untuk bisnis yang lebih besar.

Billy kemudian mengatakan 21 unit bisnis yang besar pun didukung dengan mekanisme LPDB.

“Totalnya Rp 1,44 miliar untuk 21 anak pebisnis, yang sudah dilatih PT Papua Muda Inspiratif,” kata dia. Saat itu pula, Billy menyebut 21 pengusaha ini didukung penuh Kementerian Koperasi dan UKM.

Masing-masing akan menerima besaran uang yang berbeda, tergantung ukuran bisnisnya. Menurut Billy, besarannya antara Rp 12 sampai 30 juta untuk satu orang. Adapun bidang usahanya beragam.

Mulai dari kuliner, kosmetik, hospitality, wisata alam, sampai industri aplikasi. Namun, semua adalah bisnis asli anak muda Papua dan beroperasi di Papua. Mulai dari Jayapura, Manokwari, Raja Ampat, hingga Wamena.

Selain perusahaannya, Billy menyebut perusahaan seperti Kreavi juga akan membantu. Di perusahaan tersebut, Putri Tanjung (Stafsus Presiden) tercatat sebagai Chief Business Officer (CBO). “Dia punya Kreavi, dimana dia akan membantu rebranding,” kata Billy.

Menurut Billy, hal ini sesuai dengan pesan Jokowi. Bahwa, tugas Putri Tanjung sebagai staf khusus milenial adalah membantu rebranding produk. “Kadang mereka (UMKM) bikin produk, tapi packaging-nya kurang menarik, Putri akan membantu memberikan masukan rebranding-nya seperti apa,” kata dia.

Setelah Heboh Akhirnya Dibantah Kemenkop

Setelah heboh di publik, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menampik pernyataan Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar tentang dukungan uang bagi pengusaha muda Papua yang tergabung dalam PT Papua Muda Inspiratif (PMI).

Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah membantah telah mengucurkan pinjaman atau pembiayaan dana bergulir kepada PT Papua Muda Inspiratif (PMI) yang merupakan perusahaan milik Staf Khusus Presiden (Stafsus) Billy Mambrasar.

Direktur Utama LPDB KUMKM Supomo menyebutkan, hingga hari ini belum ada pemberian pinjaman kepada PT Papua Muda Inspiratif untuk pembiayaan program Gerakan Papua Muda yakni program pemberdayaan bagi lebih dari 308 wirausaha muda.

Program ini dalam rangka memberdayakan dan memajukan entrepreneur muda di Papua dan Papua Barat.

“LPDB sesuai arahan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki hanya melalui koperasi dan koperasi yang diajukan oleh Sdr Billy, setelah diperiksa di lapangan tidak memenuhi syarat untuk dapat pinjaman,” kata Supomo dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu (22/4/2020).

Sejak awal masa jabatan Menkop UKM kata dia, Teten Masduki sudah menegaskan dalam bentuk kebijakan bahwa 100 persen dana dari LPDB -KUMKM harus disalurkan kepada koperasi, terutama pada sektor riil.

Supomo mengatakan, LPDB ke depannya hanya menyalurkan pembiayaan melalui koperasi-koperasi unggulan.

“Terutama koperasi yang bergerak di sektor produksi yang dapat meningkatkan produksi barang dan jasa terutama komoditas pangan, teknologi, maritim,” kata Supomo.

Ia menegaskan bahwa tidak benar informasi yang menyebutkan sudah ada dana bergulir yang dikucurkan untuk PT Papua Muda Inspiratif.

“Jadi sekali lagi tidak benar ada pembiayaan terhadap PT Papua Muda Inspiratif. LPDB harus tetap menjalankan asas kehati-hatian dan mengikuti kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM,” ujar Supomo, dilansir Kompas.

Share Artikel: