Tere Liye: Hukum di negeri ini sedang dikencingi, Apa Presiden gak liat?
Darurat, Pak Pres!
Ijinkan saya bertanya: dimanakah logikanya, saat seorang bintang satu, Jenderal polisi, bersedia menanda-tangani surat jalan untuk seorang buronan negara kelas kakap, yang membuat negara kehilangan 500 milyar lebih?
Dimanakah logikanya? Saat seorang bintang satu, JENDERAL POLISI, kok bisa ngasih surat itu, membuat buronan ini bisa wara-wiri kemanapun, termasuk boleh jadi akhirnya kabur lagi dari Indonesia?
Cara2 begini hanya ada di cerita2 mafia mengerikan, atau gembong narkotika kelas berat Amerika Latin. Maka, sejatinya, negeri ini sudah mirip dgn itu. Logikanya tidak masuk lagi. Karena bedebah, penegak hukum, orang biasa, dll, sudah susah membedakannya.
Pak Pres, negeri ini darurat penegakan hukum. Ayolah, tidakkah elu bisa melihatnya. Jika seorang JENDERAL POLISI begitu santuynya ngasih surat jalan ke buronan kakap, maka bayangkan saja sendiri situasi di sekitarnya.
Hukum di negeri ini sedang dikencingi. Rasa keadilan sedang diberakin. Sementara elit politiknya terus saja sibuk nyari cara agar anak2nya, mantu2nya, ipar, adik, kakak, agar bisa nyalon pilkada 2020.
By Tere Liye
(Penulis novel Negeri Para Bedebah)
*Sumber: fb penulis