[PORTAL-ISLAM] Lebanon tengah terguncang oleh insiden dua ledakan besar di Pelabuhan Beirut, yang terjadi tepatnya pada Selasa (4/8/2020) kemarin. Kementerian Kesehatan negara itu sejauh ini mengkonfirmasi setidaknya 100 orang meninggal dan 4.000 lainnya terluka dalam peristiwa tersebut.
Dalam laporan terbaru dari Mayor Jenderal Lebanon Abbas Ibrahim, berdasarkan hasil pemeriksaan awal, diketahui terdapat 2.700 tons Amonium Nitrates yang meledak di pelabuhan. Amonium Nitrate adalah bahan yang sangat mudah meledak dan sering digunakan untuk pupuk, tetapi juga tak jarang dimanfaatkan sebagai bahan peledak.
Ledakan besar yang disebut 'seperti bom atom' atau 'bom nuklir' ini menimbulkan berbagai spekulasi. Apakah cuma insiden (meledak) atau by desain (diledakan)?
Menurut pengamat Timur Tengah, Dr. Nandang Burhanuddin menyatakan dibom.
Mengapa Lebanon Dibom?
Baca Juga
- Sarawak baru saja mengumumkan pendidikan tinggi gratis untuk semua warga Sarawak yang belajar di universitas
- Investor Korea resah, sudah terlanjur invest Triliunan Won di Indonesia kini terancam pasca UU TNI disahkan
- Mantan Jaksa AS ditemukan tewas di tempat tidurnya, dia mengusut kasus masuknya warga Israel secara ilegal
2. Demonstrasi besar-besaran di Libanon karena krisis ekonomi. Hutang meroket ke IMF saja mencapai 90 Bilion Dollar. Nilai mata uang jatuh 80℅. Harga-harga meroket naik. Maka perlu pengalihan isu.
3. Kekalahan Hizbullah yang didukung Iran di Idlib Syiria, serta tuntutan untuk membubarkan Hizbullah, maka perlu pengalihan isu.
Demikian disampaikan Dr. Nandang Burhanuddin di akun facebooknya.