Erdogan Usul Komisi 3 Agama (Islam, Kristen, Yahudi) Untuk Lindungi Yerusalem: Turki Siapkan Dukungan Politik dan Militer

dan organisasi internasional lainnya untuk bertindak melawan penindasan terhadap warga Pa Erdogan Usul Komisi 3 Agama (Islam, Kristen, Yahudi) Untuk Lindungi Yerusalem: Turki Siapkan Dukungan Politik dan Militer
[PORTAL-ISLAM] ANKARA - Presiden Recep Tayyip Erdoğan pada hari Senin meminta PBB, Dewan Keamanan PBB, Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dan organisasi internasional lainnya untuk bertindak melawan penindasan terhadap warga Palestina, serta dalam masalah Yerusalem.

Berbicara setelah pertemuan kabinet di ibu kota Ankara, Erdogan mengatakan, “Pada titik ini, kami percaya ada kebutuhan untuk pengaturan terpisah di Yerusalem. Untuk mencapai perdamaian dan ketenangan abadi di Yerusalem, yang berisi simbol-simbol agama yang sangat diperlukan dari Muslim, Yahudi, dan Kristen, setiap orang harus berkorban.”

“Dalam keadaan saat ini, akan menjadi tindakan yang paling benar dan konsisten bagi Yerusalem untuk dikelola oleh komisi perwakilan dari tiga agama. Jika tidak, tampaknya tidak akan mudah untuk mencapai perdamaian abadi di kota kuno ini,” tambahnya.

Dia mengatakan bahwa Turki akan memberikan dukungan politik dan militernya untuk upaya internasional membebaskan Yerusalem dan melindungi rakyat Palestina.

Erdogan mendakwa Israel sebagai “negara teroris” dan melanggar Yerusalem, yang dipandang suci oleh ketiga agama ini. Erdogan juga mengatakan bahwa mereka “dengan kejam” membom warga sipil di Gaza.

“Negara teror ini, yang telah melanggar privasi Yerusalem di satu sisi, sementara secara kejam membombardir warga sipil di Gaza dan meratakan bangunan kolosal yang menampung kelompok media di sisi lain, adalah Israel,” kata Erdogan.

Erdogan mengatakan bahwa mereka yang mendukung tindakan Israel di Yerusalem dan Gaza akan tercatat dalam sejarah sebagai yang terlibat dalam pembunuhan anak dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

“Deklarasi Yerusalem sebagai ibu kota Israel oleh AS dan negara-negara lain setelahnya menjelang akhir 2017 telah meningkatkan keinginan negara pembunuh ini (Israel) untuk menumpahkan darah,” kata Erdogan.

(Sumber: Anadolu Agency)
Share Artikel: