PLIS DEH! Jangan Pernah Salahkan Rakyat atas Ketidakmampuan Pemerintah Menyelesaikan Corona

Jangan pernah salahkan rakyat atas ketidakmampuan Pemerintah menyelesaikan satu masalah PLIS DEH! Jangan Pernah Salahkan Rakyat atas Ketidakmampuan Pemerintah Menyelesaikan Corona
Plis Deh! 
Jangan pernah salahkan rakyat atas ketidakmampuan Pemerintah menyelesaikan satu masalah. 

Pemerintah punya segalanya: duit, tenaga kesehatan, petugas keamanan dan lain sebagainya. 

Kenapa saat di negara lain, kehidupan sosial berangsur normal, kita terus berkutat dengan persoalan covid ini? 

Wuhan yang menjadi sumber utama Corona sudah menggelar wisuda akbar, tanpa jarak, tanpa masker dan berbagai protokol kesehatan yang menjadikan hidup susah. 

Pun, Piala Eropa dengan gegap gempita seperti memberi pesan kepada dunia: Lupakan Corona, mari kita kembali hidup normal! 
Jangan pernah salahkan rakyat atas ketidakmampuan Pemerintah menyelesaikan satu masalah PLIS DEH! Jangan Pernah Salahkan Rakyat atas Ketidakmampuan Pemerintah Menyelesaikan Corona
Orang Indonesia itu gampang. 
Orang Indonesia itu penurut. 
Orang Indonesia itu cenderung taat pada pemerintahnya.
Orang Indonesia itu sejatinya takut menghadapi resiko: sakit dan dipenjara, atau berurusan dengan rumah sakit dan Polisi. 

Kalau seandainya protokol kesehatan yang didengungkan selama ini konsisten dilakukan oleh Pemerintah, mungkin kita sekarang sudah lepas dari Corona.

Sekali lagi yang perlu digugat itu Pemerintah, bukan menyalahkan rakyat! 

Kalau rakyat diseru untuk taat prokes, seyogyanya ini dicontohkan terlebih dahulu oleh Pemerintah dan segenap orang yang menggenggam kekuasaan saat ini. 

Melakukan penindakan hukum pada seseorang atau sekelompok orang yang dianggap melanggar Prokes, tapi melakukan pembiaran pada seorang atau sekelompok lainnya dengan beragam alasan. 
Jangan pernah salahkan rakyat atas ketidakmampuan Pemerintah menyelesaikan satu masalah PLIS DEH! Jangan Pernah Salahkan Rakyat atas Ketidakmampuan Pemerintah Menyelesaikan Corona
Mencegat orang di jalan untuk diswab, tapi ketika yang mencegat balik ditanya, apakah sudah swab, mereka kelabakan menjawabnya. Berdalih sudah divaksin sampai dengan hasil swab ketinggalan di rumah atau di kantor. 

Mencegah aktivitas ibadah atau menjaga dengan ketat acara pernikahan, dimaki dan diinterogasi laiknya maling, tapi Pilkada dengan segenap gempita digelar. 

Kerumunan manten rakyat kecil dipersoalkan, sementara acara mantenan artis justru dihadir Presiden dan jajarannya. Belum lagi kerumunan politik yang dibiarkan dengan segenap hingar bingar.

Berbagai kunjungan pejabat, dari level terendah hingga Presiden, berjalan lancar jaya. Sementara rakyat mau mudik saja dihalau seperti terduga Curanmor. 

Dulu, duluuuu sekali, orang disuruh diam di rumah, tanpa diberi santunan. Sementara tinggal di rumah, orang tetap harus makan. 

Maka, kepada para buzzer yang budiman atau yang baru saja belajar jadi buzzer, plis jangan pernah salahkan rakyat. 

Tapi gugatlah Pemerintah yang telah melakukan penanganan Corona ini dengan segala ke-absurd-an! 

Sungguh kita semua sudah jenuh dengan segala hal yang berbau Corona. Kita merindukan dunia yang kembali normal. 

Tapi sekali lagi, kepada para buzzer dan yang baru belajar jadi buzzer, jangan pernah menyalahkan rakyat! 

Tapi coba kau kuliti itu Penguasa, yang punya segenap kewenangan dan sumber daya untuk mengusir Corona ini lebih cepat. 

Basmilah Corona, hanya untuk menyelamatkan rakyat dan segenap bangsa Indonesia, bukan seolah ingin membasmi Corona, tapi tak bisa menyembunyikan orientasi politik!

(By Ustadz Abrar Rusdi Rifai)

Share Artikel: