Pesta Pora Bisnis-Bisnis Saat Pandemi
Bisnis-Bisnis Saat Pandemi
1. Test antigen/PCR. Cheeeck!
Bodo amat, kamu sehat atau tidak, pokoknya test kalau mau melakukan perjalanan. Setiap hari ratusan ribu test ini. Bodo amat meskipun hasil test tinggal 0,00 sekian persen saja yang positif. Bodo amat meski sudah vaksin 2x. Lebih sakti test dibanding vaksin.
2. Booster vaksin. Cheeck!
Yang ini sih sejak kemarin-kemarin mau mereka. Malah mau bikin vaksin berbayar, tapi karena banyak yang protes. Batal deh. Sekarang ide ini muncul lagi. Wah, wah, ini juga nanti empuk sekali kalau sudah diluncurkan. Pesta pora.
3. Karantina kedatangan LN. Cheeck!
Ini jelas sekali kesempatan bisnis. Kalian harus tahu, hotel-hotel Jakarta itu okupansinya nyaris 100% gara-gara kewajiban karantina ini. Empuk, Kawan. Bodo amat jika orang-orang itu sudah vaksin 2x, datang dari negara yang lebih bagus penanggulangan pandeminya. Sementara itu, pejabat-pejabat bisa karantina mandiri. Saran nih, besok-besok kamu jadikan saja wajib karantina sebulan.
Wah, wah, wah, mantap sekali. Pesta pora ini uang-uangnya.
Terpujilah wahai pandemi. Trilyunan uang ngocor! Utang negara naik 1.000 trilyunan setiap tahun. Bodo amat! Yang penting gaji-gaji aparat, pejabat, terus mengalir deras! Hingga urusan pemakaman saja, ada fee alias honor buat pejabat per lubang kuburan. Mantap! Sampai kuburan pun dibisniskan.
Dan mereka bergaya seolah pahlawan melawan pandemi. Lupa jika, pandemi ini, elu ada atau nggak ada, sebenarnya besok-besok reda juga. Lupa, jika dulu, mereka sendiri yang meremehkan, menggampangkan pandemi. Sungguh, mereka dulu meremehkan sekali pandemi ini. Sekarang, saat tahu betapa empuknya ehem, kok serius semua sih jadinya?
Menteri yang dulu meremehkan pandemi ini, sekarang punya bisnis terkait pandemi loh. Benar nggak sih? Cuma nanya loh ini, nanti kamu malah lapor polisi. Cieee, fans2nya yg marah deh saat idolanya dibahas.
(By Tere Liye)
*fb