Melacak Operasi 'Hasbara' Strategi Propaganda Israel di Indonesia

Strategi Propaganda Israel di Indonesia Melacak Operasi 'Hasbara' Strategi Propaganda Israel di Indonesia
Strategi Propaganda Israel di Indonesia Melacak Operasi 'Hasbara' Strategi Propaganda Israel di Indonesia
Melacak Operasi 'Hasbara' Strategi Propaganda Israel di Indonesia

1. Pemerintah Israel memakai istilah “Hasbara” sebagai nama lain dari upaya propaganda sekaligus strategi diplomasi publik mereka pada dunia.

2. Sejumlah jurnalis, politisi, key opinion leaders, dan aktivis Non-Governmental Organization (NGO) asal Indonesia pernah berangkat ke Israel sebagai bagian dari Hasbara.

3. Act.IL dan HasbaraApp merupakan dua aplikasi yang dikembangkan Israel dalam operasi Hasbara.

4. Seorang mahasiswa asal Indonesia yang pernah studi di Israel, pernah mengikuti program Hasbara hackathon yang diikuti oleh sejumlah mahasiswa dan data scientist.

5. Hasbara Fellowships mengundang mahasiswa di seluruh dunia untuk mengikuti pelatihan advokasi Israel.

“Kita jalan ke Israel, tapi itu tidak untuk dipublikasi. Perjalanannya dirancang rahasia,” ungkap Naraya (bukan nama sebenarnya), seorang pemimpin redaksi salah satu surat kabar di Indonesia, kepada Deduktif.id pada 21 November 2023 silam.

Naraya merupakan salah satu jurnalis yang berangkat ke Israel pada tahun 2017. Ia berangkat bersama sejumlah jurnalis media lain dan aktivis Non-Governmental Organization (NGO) asal Indonesia.

Dalam pengakuannya kepada Deduktif.id, Naraya menyebut bahwa perjalanan ke Israel saat itu merupakan sebuah “propaganda-trip”.

“Jadi memang kita diajak diskusi, diajak ke tempat-tempat yang intinya itu untuk menunjukkan superioritas teknologi mereka, superioritas ideologi mereka, superioritas negara Israel dibandingkan negara Arab atau Palestina,” urai Naraya.

Undangan untuk berangkat ke Israel itu sudah sejak lama Naraya ketahui. Di tahun sebelum ia berangkat, beberapa temannya yang juga bekerja di media, acap mendapat undangan untuk mengikuti propaganda-trip itu.

Naraya mengaku kalau undangan keberangkatan ke Israel itu memang dirancang sebagai bentuk diplomasi publik Israel. Terutama untuk mengkooptasi figur-figur penting seperti jurnalis dan key opinion leaders (KOL) di sejumlah negara, untuk melegitimasi kebijakan Israel, atau bahkan menopengi kejahatan perang Israel.

*Key Opinion Leader alias KOL adalah seseorang yang punya skill, pengetahuan maupun kemampuan di bidang tertentu yang pengaruhnya cukup besar. Setiap pendapatnya akan didengarkan oleh masyarakat. Singkatnya, KOL bisa juga disebut sebagai pakar, profesional, atau spesialis yang dipercaya banyak orang. KOL juga bisa seorang influencer.

Upaya diplomasi Israel ini belakangan disebut oleh publik pro-Palestina di dunia dengan istilah “Hasbara”.

Lantas, sejauh mana Hasbara menjadi metode propaganda Israel? Lewat kanal apa saja mereka beroperasi? Lalu, sudah semasif apa operasi Hasbara di Indonesia?


Share Artikel: