Tere Liye: Saya benar-benar muak mereka yang ngoceh Tapi kan beras tidak kena PPN

Karena elu kira itu beras sim salabim ada di dapur penduduk Tere Liye: Saya benar-benar muak mereka yang ngoceh Tapi kan beras tidak kena PPN

Saya benar-benar mulai muak melihat netizen, pejabat, yang habis-habisan membela kenaikan PPN, dengan alasan kemana-mana.

Termasuk saat orang-orang ini bilang: 'Tapi kan beras tidak kena PPN!"

Wahai netizen! 
Memaaaang! 
Beras tidak kena PPN! 

Tapi saat PPN naik, maka harga beras juga beresiko naik. 

Karena elu kira itu beras sim salabim ada di dapur penduduk? 
Sim salabim langsung ada di dalam rice cooker? 

Itu beras melibatkan rantai logistik, juga kegiatan-kegiatan bisnis lain yg kena dampak PPN naik. 

Dus, maka beras tetap bisa naik harganya.

Seriusan deh, banget, nggak usah segitunya kalian sok bijak belain kenaikan PPN ini. 

Kalian ini paham tidak sih, UMP di Indonesia itu hanya 2-3 juta rata-rata. 

Dan itu pun angka di atas kertas. 

Di Jabodetabek misalnya, bahkan saat UMP diatur 4-5 juta, aduh, jutaan pekerja menerima gaji dibawah UMP. 

Kalian betul-betul buta fakta jika tidak tahu ini.

Hanya karena kamu, keluarga kamu, lebih-lebih keluarga pejabat makmur sentosa, bukan berarti empati dan simpati kamu mati! 

Puluhan juta penduduk Indonesia itu miskin. 

Kamu ikut membantu juga belum tentu, yg ada, ikut gerogotin uang rakyat, sih.

Pun jika kalian memang peduli ke rakyat, duh Rabbi, kamu yakin urusan PPN ini kelak akan lancar-lancar saja saat di Akhirat? 

Meskipun sebagian besar Ulama sepakat pajak itu boleh. Kamu catat baik-baik:
1. Ada gitu di agama, PPN setiap transaksi?
2. Ada gitu di agama, tarif PPh bisa 30-35%?
3. Ada gitu di agama, perusahaan besar dikasih tax holiday, diskon pajak, rakyat kecil dikejar segitunya?
4. Ada gitu di dalam agama, penulis kamu pajakin, buku bajakannya dibiarkan?

Seriusan my friend, jangan terlalu pede jika pajak-pajak ini dibenarkan agama. Nanti kamu kaget. Siapapun yg terlibat dalam urusan pajak, fans-fans, pembenar-pembenarnya, ternyata harus berurusan loh. 

Jadi selow saja, nggak usah lebay belain pajak. Bahkan jika kamu pegawai pajak sekalipun. 

Selalu gunakan nurani dikit. 

Jika kamu tidak bisa meluruskan banyak hal soal ketidakadilan pajak ini, minimal benci di hati. 

Bukan malah kamu belain.

"Tapi kan beras tidak kena PPN. Qris tidak kena PPN, bla bla tidak kena PPN!" 

Seolah itu kabar baik. 

Kamu lupa, pemerintah itu mirip banget preman yg malakin warga.

(By Tere Liye)

*fb

Share Artikel: