Indonesia resmi menjadi “korban” baru Pak Trump
Indonesia resmi menjadi “korban” baru Pak Trump
Saya bukan ekonom. Tapi membaca data dari Kementerian Perdagangan, tahun lalu kita surplus perdagangan hampir 16 Miliar USD dengan AS. Dengan dollar 16 ribu berarti ini hampir 256 Triliun rupiah. Angka yang sangat besar untuk kelas kita Indonesia.
Apa sikap kita? Menurut pendapat pribadiku yang fakir ilmu ekonomi ini, kita harus lebih tenang. Tidak perlu seperti negara lain. Belum kelas kita menurutku berperang dagang dengan Amerika. Apalagi saling balas membalas tarif seperti negara lain. Lebih baik langkah awal kita berusaha buat kesepakatan dulu dengan Amerika dan Trump, syukur-syukur kita bisa menghindari tarif ini, atau angkanya jadi turun dan semakin memperkuat hubungan kita dengan Amerika. Untuk soal ekonomi ini, mahzab kita: realis saja menurutku. Karena ini efeknya ke net ekspor impor kita, produksi barang di dalam negeri, masa depan buruh, para pekerja dll.
Semoga komunikasi dan teleponan antara Presiden Prabowo dengan Trump sebelum dia dilantik beberapa waktu lalu berguna dalam situasi ini. Jika jalan ini tidak juga ampuh barulah mungkin langkah lain yang lebih keras kita tempuh. Soal ekonomi ini kita tidak boleh emosional. Lebih baik mengedepankan negosiasi. Karena semua negara termasuk Amerika sendiri pasti tidak ingin impor mereka lebih besar dari ekspornya. Namun kebutuhan warga negara itu terhadap barang-barang kita pasti akan membuat mereka realis juga.
Namun sekali lagi ini adalah pendapat pribadi saya. Tentu saja untuk resminya kita tunggu respon pemerintah khususnya dari para ekonom kita utk memitigasi dampak tarif ini.
Hormatku,
Jansen Sitindaon
Indonesia resmi menjadi “korban” baru pak Trump.
— Jansen Sitindaon (@jansen_jsp) April 3, 2025
Saya bukan ekonom. Tapi membaca data dari Kementrian Perdagangan, tahun lalu kita surplus perdagangan hampir 16 Miliar USD dgn AS. Dgn dollar 16 ribu berarti ini hampir 256 Triliun rupiah. Angka yg sangat besar untuk kelas kita…