@import url('https://fonts.googleapis.com/css2?family=EB+Garamond:ital,wght@0,400..800;1,400..800&display=swap'); body { font-family: "EB Garamond", serif; }

Memfitnah Pejuang Palestina dengan tuduhan berkonsekuensi kekafiran dan kemurtadan dari Islam

Sebagian dai menggambarkan gerakan Hamas dan faksi Memfitnah Pejuang Palestina dengan tuduhan berkonsekuensi kekafiran dan kemurtadan dari Islam
Syaikh Dr. Faishal Qazzar Al-Jasim hafizhahullah:

Sebagian dai menggambarkan gerakan Hamas dan faksi-faksi perlawananan Palestina dengan sifat-sifat yang berkonsekuensi kekafiran dan kemurtadan dari Islam.

Seperti menggambarkan mereka sebagai Rafidhah (Syiah), mereka adalah bagian dari Freemasonry, mereka adalah musuh Tauhid dan Sunnah, mereka memuji agama dan akidah Rafidhah (Syiah), membenarkannya, dan loyal kepadanya serta pengikutnya, daripada loyal kepada kaum muslimin yang bertauhid. Serta sifat-sifat lain yang menunjukkan kekafiran dan keluarnya mereka (pejuang Palestina) dari agama secara pasti.

Akan tetapi pada saat yang sama para dai (yang menuduh) ini tidak berani menyatakan secara terang-terangan akan kekafiran, kesyirikan, dan keluarnya Hamas dari Islam. 

Ini sebenarnya adalah kontradiksi yang menunjukkan kepada hawa nafsu atau bid'ah. Karena jika mereka (Hamas/Pejuang Palestina) memiliki sifat-sifat yang disebutkan, maka mereka (Hamas) seharusnya telah kafir secara ijma' (konsensus ulama), bahkan siapa saja yang tidak mau mengkafirkan mereka padahal mereka memiliki sifat-sifat tersebut, maka dia juga kafir.

Namun jika (Hamas/pejuang Paestina) tidak demikian kenyataannya, maka itu adalah hiperbolis, penggelembungan, dan berlebihan, bahkan dosa besar dan kekafiran ashghar berdasarkan hadis Nabi ﷺ:

إذا سَمَّى الرجل الآخر كافرا، فقد كفر أحدهما، إن كان الذي قيل له كافر فقد صدق صاحبه كما قال له، وإن لم يكن كما قال فقد باء الذي قال بالكفر)
"Jika seseorang menyebut orang lain kafir, maka salah satu dari mereka telah kafir. Jika orang yang dikatakan kafir memang demikian, maka benarlah perkataan orang yang mengatakannya. Dan jika tidak demikian, maka perkataan kafir itu akan kembali kepada orang yang mengatakannya."

Oleh karena itu, barangsiapa yang menggambarkan mereka (Hamas/pejuang Palestina) dengan sifat-sifat yang berkonsekuensi pada kekafiran dan kemurtadan, kemudian enggan untuk menyatakan kekafiran mereka secara terang-terangan, maka dia adalah orang yang bodoh, ahlul bid'ah, atau pengikut hawa nafsu yang kontradiktif.

Ini menegaskan bahwa banyak hukum yang dilontarkan oleh orang-orang yang mengaku sebagai pembela tauhid dan sunnah tidak lain hanyalah sikap ghuluw, membesar-besarkan, dan kebohongan. Yang tujuan mereka adalah untuk menakut-nakuti dan mencaci maki, bukan semata mengikuti hawa nafsu dan mengikuti kecenderungan para penguasa dan politisi.

Dan hukum tidak dibangun atas dasar celaan, spekulasi, membesar-besarkan dan sikap berlebihan seperti ini. Akan tetapi, hukum dibangun atas dasar kebenaran dan fakta. Maka pahamilah, semoga Allah menyelamatkanku dan kamu dari hawa nafsu dan kesesatan.