MARWAH
"Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei telah menunjuk tiga kandidat untuk menggantikannya jika ia terbunuh dalam konflik dengan Israel."
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan ancaman kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, Selasa (17/6/2025).
Dalam sebuah posting di akun Truth Social miliknya, Trump mengatakan mengetahui di mana Ali Khamenei bersembunyi. Ia meminta Khamenei menyerah tanpa syarat.
"Kami tahu persis di mana yang disebut 'Pemimpin Tertinggi' itu bersembunyi," tutur Trump dalam akun itu dikutip Associated Press. "Dia adalah target yang mudah, tetapi aman di sana, kami tidak akan menghabisinya (membunuhnya!), setidaknya tidak untuk saat ini. Tetapi kami tidak ingin rudal ditembakkan ke warga sipil, atau tentara Amerika. Kesabaran kami menipis."
Pemerintah AS mengajak Iran negosiasi. Jawaban Menteri Luar Negeri Iran: "Tak ada pembicaraan dengan kawan penjahat!" atau "pendukung kejahatan!" Jawaban tegas, berbobot, percaya diri dan merendahkan lawan bicara. Tentu, jawaban seperti itu tak akan keluar bila Iran tak siap perang. Iran bukan hanya siap tapi juga percaya diri. Ali Khamenei menegaskan, AS akan menyesal kalau ikut terlibat. Akan banyak kerugian tak terduga yang akan dirasakan.
Iran benar-benar menjalankan ajaran Rasulullah SAW tentang ketegasan sikap pada kejahatan, kedzaliman dan pendukungnya, pada orang-orang kafir.
Pemimpin Tertinggi Iran dan menteri-menterinya, ucapan dan sikap mereka sangat sejalan. Tegas pada AS, tak ada kompromi pada Israel. Target Iran: Israel musnah. Titik!! Ultimatum Ali Khamenei pada warga Israel: "Pilih, membusuk dalam bungker atau tinggalkan tanah yang dulu dirampok nenek moyangmu."
Wibawa politik dan kuasa peradaban zaman keemasan kekhalifahan Islam kini seakan sedang ditunjukkan Iran melalui pemimpin tertingginya, Ayatullah Ali Khamenei. Selama ini, keunggulan dan umat terbaik Islam hanya teori. Hanya ada di kitab suci, hanya ada di mulut, hanya ada di ceramah-ceramah, hanya di mimbar pidato, bukan di praktek dan kenyataan.
Iran sedang menunjukkannya dengan melecehkan keinginan Amerika Serikat untuk bernegosiasi dan berdamai, yang di belakangnya kelak akan menikam lagi. Sudah puluhan bukti dalam sejarah, karakter orang munafik dan orang-orang kafir, musuh-musuh Islam dan kebenaran itu, sifatnya licik dan culas. Sekarang rudal-rudal hipersoniklah jawabannya!!
Tak ada negosiasi, tak ada pembicaraan, tak ada pura-pura damai dengan penjahat dan kawannya, dengan kedzaliman dan pendukungnya!!
Puluhan tahun, umat Islam merindukan pemimpin yang bermarwah seperti ini, yang percaya diri dan berwibawa di mata dunia, di mata negara² besar yang sombong, yang bisa menunjukkan "kuntum khaira ummah ukhrijat linmas." Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan di tengah-tengah manusia. Kini, secara politik, tampaknya Iran sedang menunjukkannya pengamalan ayat itu. Wallahu a'lam.
(Moeflich H. Hart)