Bagaimana tidak? Menurut analisis intelejen AS dan Intel Mossad yang pernah memasuki fasilitas tersebut areanya terlalu luas dan berlabirin serta sangat terkubur di bawah pegunungan.
Hal yang mungkin untuk menghancurkannya ada 3 opsi.
1. Menyerangnya dengan Senjata nuklir taktis.
2. Menyerangnya dengan Senjata konvensional jenis GBU-57 secara salvo beberapa kali lalu di netralkan dengan senjata nuklir taktis.
3. Mengirimkan pasukan khusus untuk menetralisir semua fasilitas tersebut.
Semua pilihan yang dirapatkan AS dan Israel sangat beresiko memicu perang nuklir, karena hal ini bisa membuka kotak Pandora perang nuklir dalam waktu dekat.
***
Fordow Mungkin Terlalu Dalam untuk Apa Pun kecuali Senjata Nuklir
Trump mengatakan kepada pejabat pertahanan bahwa AS hanya boleh menyerang Iran jika bom “penghancur bunker” itu dapat menghancurkan secara definitif situs pengayaan uranium Fordow.
Efektivitas penghancur bunker GBU-57 telah menjadi sumber perdebatan yang terus berlangsung di Pentagon sejak dimulainya masa jabatan presiden Trump. Menurut para pejabat, hanya senjata nuklir taktis yang mungkin mampu menghancurkan fasilitas pengayaan Fordow milik Iran yang terkubur dalam.
Trump tidak mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir taktis di Fordow, dan opsi itu tidak disampaikan selama pertemuan Ruang Situasi.
Para pejabat pertahanan juga diberitahu bahwa penghancuran total Fordow—yang menurut perkiraan intelijen Israel terkubur sedalam 300 kaki—kemungkinan besar memerlukan pelunakan tanah terlebih dahulu dengan bom konvensional, diikuti oleh serangan nuklir taktis yang dilakukan oleh pesawat pengebom B-2.
Sumber: The Guardian
Fordow May Be Too Deep for Anything but a Nuke
— Clash Report (@clashreport) June 19, 2025
Trump told defense officials the U.S. should only strike Iran if the “bunker buster” bomb could definitively destroy the Fordow uranium enrichment site.
The effectiveness of the GBU-57 bunker-buster has been a source of ongoing… pic.twitter.com/Dm44F7OYOY
