@import url('https://fonts.googleapis.com/css2?family=EB+Garamond:ital,wght@0,400..800;1,400..800&display=swap'); body { font-family: "EB Garamond", serif; }

Bisnis Djarum merambah kemana-mana, dari BCA, Bakmi GM, hingga akuisisi Rumah Sakit Hermina

Djarum membeli saham mayoritas BCA setelah krisis moneter  Bisnis Djarum merambah kemana-mana, dari BCA, Bakmi GM, hingga akuisisi Rumah Sakit Hermina
Djarum membeli saham mayoritas BCA setelah krisis moneter  Bisnis Djarum merambah kemana-mana, dari BCA, Bakmi GM, hingga akuisisi Rumah Sakit Hermina
[PORTAL-ISLAM]  Menarik postingan @Strategi_Bisnis di X, bisnis Djarum merambah kemana-mana.

Dari Perbankan, Makanan, hingga Rumah Sakit.

1. BCA

Djarum membeli saham mayoritas BCA setelah krisis moneter 1997/1998. Awalnya, Djarum bergabung dengan konsorsium yang dipimpin Farallon Capital dan memenangkan tender 51% saham BCA dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada tahun 2002. Kemudian, pada tahun 2007, Djarum melalui anak usahanya, Alaerka, mengakuisisi 92,18% saham Farallon di Farindo Investment, sehingga menguasai penuh BCA. 

2. Bakmi GM

Djarum mengakuisisi 85% saham PT Griya Mie Sejati, perusahaan induk dari restoran Bakmi GM, dengan nilai transaksi sekitar Rp 2-2,4 triliun. Bakmi GM, yang didirikan pada tahun 1959 dengan nama Bakmi Gajah Mada, adalah restoran mie yang populer di Indonesia. Akuisisi ini menandai langkah Grup Djarum untuk memperluas portofolio bisnisnya di sektor makanan dan minuman. 

3. RS Hermina

Djarum melalui perusahaan investasi miliknya mengakuisisi saham RS Hermina dengan harga Rp 1,04 triliun.
PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) menyampaikan bahwa per Rabu, 25 Juni 2025, mereka sebagai emiten pengelola Rumah Sakit (RS) Hermina sudah tidak berlaku. Musababnya, mereka telah menjual 559,18 juta sahamnya senilai Rp 1,04 Triliun kepada PT Dwimuria Investama Andalan sebagai salah satu usaha milik Grup Djarum.

DLL