@import url('https://fonts.googleapis.com/css2?family=EB+Garamond:ital,wght@0,400..800;1,400..800&display=swap'); body { font-family: "EB Garamond", serif; }

Legenda rock Ozzy Osbourne 'pendukung Zionis' meninggal dunia

Legenda rock Ozzy Osbourne 'pendukung Zionis' meninggal dunia

[PORTAL-ISLAM]
 Legenda Rock Ozzy Osbourne meninggal dunia saat berusia 76 tahun. Kabar duka itu diumumkan keluarga pada Selasa (22/7/2025). Vokalis Black Sabbath tersebut meninggal setelah berjuang melawan penyakit Parkinson lima tahun terakhir.

"Dengan kesedihan yang tak terlukiskan, kami harus mengabarkan bahwa Ozzy Osbourne tercinta telah meninggal dunia pagi ini," bunyi pernyataan resmi keluarga seperti diberitakan Variety pada Selasa (22/7/2025).

"Beliau bersama keluarganya dan dikelilingi cinta. Kami meminta semua orang untuk menghormati privasi keluarga kami saat ini."

Ozzy Osbourne dikenal lewat lagu-lagu ikonik seperti Iron Man, Paranoid, War Pigs, Crazy Train, hingga Changes. Selain bersama Black Sabbath, ia juga sukses sebagai solois.

Namun publik juga mencatat Ozzy adalah pendukung zionis Israel.

"Ozzy Osbourne was a supporter of Zionism.

He broke the boycott by performing in Israel and, during a time when thousands of children in Gaza were being killed, he called on other artists to do the same. Never forget that."
"Ozzy Osbourne adalah pendukung Zionisme.

Ia melanggar boikot dengan tampil di Israel dan, di saat ribuan anak di Gaza terbunuh, ia mengajak seniman lain untuk melakukan hal yang sama. Jangan pernah lupakan itu," cuit akun X @ultras_antifaa.

Tidak hanya tampil di Israel, "Ozzy Osbourne baru-baru ini menandatangani surat untuk menghentikan BBC menayangkan film dokumenter yang menceritakan genosida Israel di Gaza.
Di Gaza, satu kelas penuh anak-anak terbunuh setiap hari. Siapa pun yang berkontribusi, sekecil apa pun, terhadap genosida ini tidak berbeda dengan para pembunuh IDF. Ia akan selamanya dikenang sebagai pendukung genosida," lanjut akun X @ultras_antifaa.

"Ozzy Osbourne’s choice to perform in Israel, breaking the cultural boycott, and his call for others to follow suit during the devastating violence in Gaza, where thousands of children lost their lives, is deeply troubling. Supporting Zionism in such a context disregards the immense suffering of Palestinians and undermines efforts to hold Israel accountable for its actions. As someone who stands with Gaza and opposes Zionism, I believe artists should use their platforms to amplify calls for justice, peace, and an end to the occupation, not to normalize oppression"

"Keputusan Ozzy Osbourne untuk tampil di Israel, yang melanggar boikot budaya, dan seruannya agar orang lain mengikuti jejaknya selama kekerasan yang menghancurkan di Gaza, yang menewaskan ribuan anak-anak, sungguh meresahkan. Mendukung Zionisme dalam konteks seperti itu mengabaikan penderitaan besar rakyat Palestina dan melemahkan upaya untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas tindakannya. Sebagai seseorang yang mendukung Gaza dan menentang Zionisme, saya percaya para seniman seharusnya menggunakan platform mereka untuk memperkuat seruan keadilan, perdamaian, dan diakhirinya pendudukan, bukan untuk menormalkan penindasan," ujar akun X @Basitrazasamraa.