Hnw: Demiz Ada Kontrak Politik Dengan Demokrat Di Pilpres 2019
[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menyebut ada dinamika luar biasa dalam proses PKS balasannya mendukung Sudrajat untuk dipasangkan dengan Ahmad Syaikhu di Pilkada Jawa Barat. Dinamika tersebut berkaitan alasan PKS meninggalkan Deddy Mizwar yang semula hendak dipasangkan dengan Syaikhu.
"Yah secara prinsip memang terjadi dinamika yang luar biasa. Dulu kan kami PKS itu dengan ketika mencalonkan Pak Demiz itu kan dalam posisi dengan Gerindra juga," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (29/12).
Namun dalam perjalanannya, ada aspirasi dari bawah di internal Gerindra yang tidak menginginkan Deddy menjadi cagub dari Gerindra di Pilkada Jawa Barat. Meski telah diupayakan, namun ternyata belum ada satu janji lingkaran terkait hal tersebut.
Hidayat melanjutkan, ketika masalah tersebut belum tuntas dengan bunyi di bawah Gerindra, masuklah Partai Demokrat yang juga mendukung Deddy Mizwar. Namun ketika santunan Demokrat kepada Deddy diberikan, ada komitmen atau kontrak politik yang dibentuk Deddy dengan partai yang diketuai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.
"Kontrak politik dimana disebutkan di antaranya yakni Demiz juga akan mendukung capres yang diajukan Demokrat. Kriteria ini kami belum pernah diajak bicara, alasannya PKS belum bicara capresnya siapa," kata Hidayat.
Hal inilah yang lalu menciptakan PKS berpikir dan enggan terikat dengan kontrak politik soal pencapresan di 2019. Hidayat menuturkan, PKS pun menilai hal itu sanggup menjadi masalah di lalu hari.
"Kalau lalu menjadi seakan-akan kami harus lalu terikat dengan capres dan kami juga belum tahu siapa beliau itu kan jadi permasalahan yang lainnya dan tentu kami juga mempertimbangkan keadaan di lapangan," kata Wakil Ketua MPR tersebut.
Akhirnya kata Hidayat, meski tetap mengapresiasi kinerja yang telah diberikan Deddy Mizwar sebagai wakil gubernur Jawa Barat mendampingi Ahmad Heryawan, PKS pun balasannya menentukan berkoalisi dengan Gerindra yang mendukung Sudrajat-Syaikhu. Lagipula terkait hal tersebut, sudah dikomunikasikan kepada Deddy dan juga publik.
"Begitulah dari awalnya. Makara kita kembali pada keputusan awal yang memang sudah kita putuskan karenanya kita tidak dalam tanda kutip meninggalkan siapapun, kita kembali pada kebijakan dasar. Kita berkoalisi dengan Gerindra," ungkapnya. (Republika)